Lensapapua – Dirut PT. Malamoi olom Wobok melalui Direktur bisnis, Ir. Muhammad Said Noer. M. Si., Mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong telah ditetapkan dengan PP No. 31 tahun 2016. Dengan luas 523.7 Ha tepat nya berada di SP 3 Arar distrik Mayamuk Kabupaten Sorong.
Lokasi yang sangat luas ini tentunya memberikan dampak bagi para investor untuk berinvestasi didaerah ini. Ujar Said Noer diruang kerjanya. Selasa ( 16-03/21)
Lanjut dijelaskan Said Noer, Kegiatan utama yang dikejar saat ini adalah pengolahan Nikel. Karena tambang Nikel ini berada dipulau Gag, Kabupaten Raja Ampat dan letaknya sangat berdekatan dengan KEK, sehingga kawasan ini dinilai sangat strategis untuk pembangunan Smelter.
Sarana pendukung untuk pembangunan Smelter seperti kesiapan lahan, air baku yang diambil langsung dari sungai Klasafet dengan debit air kurang lebih 450 liter per detik, air bersih dari SP 4, listrik berkekuatan 250-300 MW siap disuplai PLTMG, termasuk ketersediaan Gas lebih kurang 60 Million Standar Civic Feet per Day ( MMSCFD ) hingga ditahun 2045 mendatang cukup untuk membackup industri Smelter.
Hal ini menunjukkan bahwa pembangkit yang dibutuhkan adalah pembangkit handal dengan sistim Hibrid, menggunakan energi power storeage untuk menghadapi intermiten power pengolahan Smelter. Dengan kata lain seluruh sarana pendukung ini sudah cukup tersedia. Tegas Said Noer.
Lanjut Said Noer, untuk pengolahan limbah Smelter, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gubernur Papua Barat dan menjalin kerjasama dengan perusahan Semen Cons yang berada di Manokwari. Sehingga sisa limbah dapat dimanfaatkan.
Kemudian skema lahan untuk pembangunan smelter akan diatur sedemikian rupa sehingga ada win-win solution. Karena tambang Gag Nikel berada dipulau Gag jadi kita akan gunakan anak perusahaannya. Beber Said Noer.
Lebih jauh dijelaskan Said Noer, untuk mendukung KEK Sorong beberapa waktu lalu, Ia bersama Dirut MOW menghadap Dirjen Mineral dan Batubara ( Minerba ) Kementerian ESDM.
Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Minerba langsung memberikan arahan bahwa pengolahan smelter diusahakan harus jadi. Sehingga dibentuklah tim yang terdiri dari Kementerian ESDM, Kementerian Kemaritiman dan Investasi, PT. Atam, termasuk MOW dan Pemerintah setempat.
Rencananya, dari tim kementerian terkait akan turun langsung ke KEK Sorong untuk melakukan kajian. Seluruh pembahasan kami dalam pertemuan tersebut, saat ini sedang ditindaklanjuti Bupati Sorong dan Dirut MOW di Jakarta.
Diakhir penyampaiannya, Said Noer menegaskan bahwa KEK Sorong aman dan jauh dari ancaman musibah Tsunami. Karena bagian depan kawasan tersebut dihalangi oleh pulau-pulau, sehingga akan terbebas dari ancaman Tsunami.
Selain itu, dari sudut pengembangan ekonomi di KEK Sorong sangat bagus, Dengan berbagai alasan ini, semua rencana kan kita kejar hingga akhir tahun proses pembangunan Smelter dapat langsung dimulai. Pungkas Said Noer. Red