Lensapapua, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong hingga saat ini belum menunjukkan pertumbuhan signifikan dari segi pergerakan investasi di Kabupaten Sorong, nahkan terkesan mandeg. Tertundanya pertumbuhan ini akibat banyak aspek yang memperngaruhi antara lain, pandemi Covid-19 setahun pasca diresmikannya KEK Sorong, keterbatasan kewenangan dan anggaran pengelolaan kawasan, dan beberapa masalah teknis lainnya.
PT. Sino Consultant Investment Indonesia menginisiasi konsorsium dengan perusahaan daerah PT. Malamoi Olom Wobok (MOW) dan sejumlah perusahaan investor guna mengatasi kendala yang berlangsung.
Direktur utama PT. Sino Consultant Investment Indonesia (SCII), Adriana Imelda Daat di Hotel Aimas, Selasa (28/5/2024) kepada awak media menyebutkan, konsorsium ini sangat penting dalam proses pengembangan KEK Sorong.
“Bukan hanya ‘mensiasati’ anggaran, tetapi juga penataan dan pemenuhan sejumlah fasilitas penunjang di areal KEK Sorong,” kata Imelda Daat.
Imelda mengungkapkan, usai penanda tanganan kerja sama konsorsium akan dilakukan ground breaking di areal KEK Sorong sebagai tanda dimulainya pengembangan kawasan yang direncanakan bulan Juni 2024 mendatang.
“Iya segera. Rencananya bulan Juni tahun ini akan dilakukan ground breaking. Kita harus bergerak cepat,” tandas Dirut PT. SCII, Adriana Imelda Daat. red