Lensapapua, Biak – Sebanyak 25 Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di seluruh Indonesia mendapat panggilan dari Kementerian Pendidikan untuk mengikuti magang manajemen pengelolaan SKB selama satu minggu sejak 18-23 Agustus 2019 di SKB Jepara yang merupakan SKB terbaik pertama di Indonesia.
“Jadi kami di sana belajar bagaimana manajemen pengelolaan, sehingga kami kembali ke daerah, kami bisa mengembangkan atau mengaplikasikan itu dengan keadaan kami di daerah,” Demikian kata Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Biak Numfor Margaretha Singgamui, S.Pd, saat ditemui di kantornya, Selasa (27/8/2019).
Selain magang tentang manajemen pengelolaan, seluruh kepala SKB juga di ajarkan mengenai sarana prasarana untuk mencapai SKB rujukan, mulai dari persiapan dan segi pembiayaan baik bantuan dari pusat dan dukungan daerah seperti apa.
“Mungkin dalam waktu dekat kami pun akan mengadakan tetap muka dengan Bupati Biak numfor untuk sosialisasikan bahwa SKB Biak dipercayakan menjadi SKB rujukan untuk Papua dan Papua barat,” Ungkap Margaretha.
SKB Biak telah membuat MoU dengan kementerian untuk tahap pertama terkait beberapa kegiatan unggulan SKB, salahsatunya akan melatih masyarakat dengan Ecoprint (teknik memberi pola pada bahan atau kain menggunakan bahan alami) yang akan dilakukan di desa binaan SKB, selain itu SKB Biak juga sudah memberikan proposal di Kementrian untuk olahan minyak dari kayu putih sebagai binaan SKB untuk dikembangkan ke depan sebagai produk unggulan dari kabupaten Biak numfor.
“Kami juga akan mengajukan proposal bantuan untuk kementerian agar membiayai program-program kami, kami juga berharap sekali dari pemerintah daerah bisa membantu kami untuk mempersiapkan fasilitasnya, kami sudah mendapat dana bantuan dari DAK fisik yaitu membangun gedungnya tetap isinya ini belum ada,” Ujarnya.
Pihak SKB Biak berharap kepada daerah untuk membantu menyediakan fasilitas sehingga SKB ini ke depan menjadi SKB rujukan, menjadi tempat belajar masyarakat, menjadi tempat uji kompetensi baik pendidik Paud maupun instruktur khusus dan pelatihan, sehingga tidak harus buang-buang uang untuk uji kompetensi keluar Biak, cukup datang uji kompetensi di SKB ini saja.
Margaretha menambahkan satu hal yang menarik yang dipelajari saat magang di Jepara adalah kedepan SKB akan menerima murid seperti pada sekolah formal pada tingkatan Paud, SD, SMP dan SMA juga kursus dan pelatihan.
“Jadi kita akan belajar yang reguler seperti biasa kemudian ada kelas khusus yaitu menggunakan daring, itu dia datang mendaftar kemudahan boleh belajar di rumah, jadi kami tawarkan ada paket mau belajar langsung atau mau belajar di rumah, setelah paketnya selesai dia boleh datang dan menguji kompetensinya disini,” Jelasnya.
Diakui bahwa untuk mempersiapkan kearah itu memang butuh sarana prasarana yang tidak sedikit tapi pihak SKB Biak tetap optimis sedikit demi sedikit akan melengkapinya, untuk itu sangat diharapkan kepada Pemerintah bisa membantu dalam mempersiapkan sarana prasarana untuk mewujudkannya.(red/rin)