Lensa Papua – Terkait pemadaman listrik yang tidak menentu membuat banyak pihak angkat bicara. Ketua komisi A bidang kesra dan pemerintahan Buce.Maboro meminta PLN Sub Rayon Bintuni agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya listrik padam saat ujian nasional (UAS) berlangsung.
Dimana hal ini akan berlangsung kurang lebih seminggu kedepan pada dunia pendidikan dasar, dan menengah pertama nantinya.
Hal ini di ungkapkan Mantan kepala Dinas Pendidikan dan olahraga Teluk Bintuni sebelum duduk menjabat sebagai anggota DPRD ini Kepada Awak media saat di Temui di Kediamannya (29/5) sebagai saran dan himbauan kepada Pihak PLN, sebagai perusahan listrik negara tolong jeli dan membijaki hal ini secara baik. mengingat listrik sebagai sarana salah satu kebutuhan yang sangat tidak bisa terlepas kini dari kebutuhan utama masyarakat di Bintuni.
“Antisipasi atau pencegahan atas kemungkinan terjadinya gangguan listrik yang membuat padam itu, penting, terlebih bagi memenuhi kebutuhan dengan sistem komputerisasi dan pembelajaraan bagi siswa/i mempersiapkan diri mereka secara baik,” ujar Ketua Komisi A yang juga sangat peka terhadap pendidikan ini.
Lazarus Irigoi perwakilan masyarakat adat dan juga anggota kordinator tim kerja 7 Suku Bintuni ini juga mengesalkan bila sering terjadinya pemadaman yang tidak di sertai dengan asas pertimbangan dan hal lainnya.
Mengingat bila terjadi kerusakan pada jaringan induk semestinya dengan kuota BBM yang tersedia dan cadangan mesin yang ada, harusnya mampu memenuhi jumlah ketersediaannya listrik ini.
Karena apabila listrik padam saat UAS tersebut bisa berdampak terhadap nilai karena anak didik/peserta ujian tidak dapat mengerjakan lembaran soal dengan cermat akibat mungkin malam tidak dapat maksimal belajar. sedangkan pihak sekolah yang tidak memiliki cadangan genset maka akan kelabakan membuat soal kerja melalui monitor komputer.
“Tapi apakah genset tersebut bisa memenuhi kebutuhan jika terjadi listrik padam saat UAS, hanya TUHAN yang tahu. Oleh sebab itu pihak terkait dan PLN harus bijaki ini dengan baik. Pemda saya katakan, jangan ego,”Tegasnya
Sementara itu Andrew Warmasen perwakilan LSM Laskar Anak Bangsa Anti Korupsi, Papua Barat menghimbaukan, terkait masalah listrik yang tiada berkesudahan di tengah masyarakat Teluk bintuni dengan kelimpahan sumber daya alam Gasnya harusnya sebelum di rasakan pihak luar sesuai dengan pencanangan yang sementara di dorong untuk di sahkan, Tuan rumah harusnya yang memiliki sumber dayanya harusnya lebih terjamin.
“Masyarakat Bintuni harus mempunyai kesadaran bahwa hal ini adalah milik mereka. Dan haruslah mereka lebih merasakan manfaat ini,”tukasnya
Tambahnya, pada prinsipnya sesuai kewenangan, serta prosedur dan ketentuan yang berlaku, kalau untuk baik mendukung dalam pembangunan haruslah ada regulasi yang tegas mengatur hal ini. juga ada transaparansi terkait sumber – sumber pendanaan yang di gunakan dalam dalam setiap agenda proyek yang di gunakan dalam pembangunan.
” PAD Bintuni Cukup besar, harusnya dengan hadirnya salah satu perusahan ketiga terbesar di Teluk Bintuni listrik sudah bukan kendala lagi. Masa yang berdekatan dan yang punya hasil seperti distrik weriagar, aranday dan tomu juga Babo yang merupakan transit para pekerja di sana masih belum merasakan aliran listrik ini??, kalau terkendala dimana?? Tidak ada transaparan,”imbuhnya (ian/red)