Lensapapua – Mendikbud Moh Nuh, didampingi Wakil Bupati Sorong Suka Hardjono, dalam keterangan persnya mengatakan, terkait dengan palayanan pendidikan rata-rata semuanya relatif dijangkau.“Namun demikian tugas layanan kita terbesar yakni memberikan pelayanan pendidikan khusus kepada anak-anak yang memang secara khusus harus dilayani,” ujarnya, Kamis (8/5).
Kita juga harus melakukan pendekatan afirmasi (keberpihakan). Para anak didik harus kita beri motivasi dari awal dan tak boleh kita menyalahkan mereka.
Justru kita harus dengan sabar memberikan pelayanan yang baik kepada sang anak didik. “Oleh karena itu, mengapa sejak dua atau 3 tahun lalu kita memobilisir melalui SM3T ke daerah-daerah 3T itu, antara lain merupakan bagian keberpihakan,” katanya.
Insya Allah, siapapun yang akan melanjutkan maka harus terus melakukan program ini, bisa tanyakan melalui orangtua atau pemda, dan itu sangat berarti. Artinya yang akan kita kirimkan itu siapa yang akan memberikan sentuhan-sentuhan kepada mereka, maka itulah SM3T harus kita perkuat dengan tiga cara.
Ketiga cara tersebut antara lain, kita harus kerjasama dengan pemerintah daerah untuk sama-sama memfasilitasi kepada berbagai sekolah yang ada di 3T itu, yang pada hakikatnya bertanggungjawab langsung kepada pemerintah kabupaten/kota termasuk pemerintah pusat juga tidak bisa berdiam diri, jelas Moh Nuh.
Berikutnya, kita juga harus bekerjasama dengan para alumni yang mau menjadi relawan guru SM3T. Kita juga bersyukur karena jumlah peminatnya cukup besar, dimana setiap tahun yang ikut mendaftar 8.000 hingga 9.000 pelamar untuk menjadi SM3T.
Dari angka itu kita ambil sekitar 3.000 yang kita krim setiap tahunnya ke pelosok-pelosok. Dan yang ketiga mereka kita tidak bisa hanya sebatas ucapan terima kasih semata, tapi para guru SM3T kita paketkan dengan BPG (bidang profesi guru).
Mereka yang akan ditempatkan di berbagai daerah akan mendapatkan profesi guru dengan bekerjama pemerintah daerah, yang tentunya kita bekerjasama dengan Menpan untuk diangkat menjadi CPNS.
“Dengan cara menambahkan kuota formasi yang ada dari anak SM3T dengan persoalan temporer (transisi) yang harus kita selesaikan secara permanen,” katanya menambahkan. (rim/Red)