Lensapapua, Biak – Penamatan dan kenaikan kelas peserta didik PAUD Handayani SKB Biak Numfor dilakukan dengan protokoler kesehatan pencegahan covid-19, Selasa (23/06/2020).
Ditahun ini kelulusan dan kenaikan kelas peserta didik berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, kali ini baik guru maupun orang tua dan anak yang diundang diharuskan mengikuti protokoler kesehatan pandemi covid-19, demikian dikatakan oleh Kepala SKB Biak Numfor Margaretha Singgamui, S.Pd.
“Saat ini kita tengah menghadapi situasi pandemi covid-19 untuk itu SKB Biak tetap menjalakan prosedur kesehatan seperti mengukur suhu tubuh, mencuci tangan, menggunakan masker dan harus menjaga jarak, jadi penamatan dan kenaikan kelas tahun ini bebeda karena kita menyesuaikan dengan situasi saat ini,” ungkapnya.
Tahun ini PAUD Handayani SKB Biak menamatkan 19 peserta didik yang siap melanjutkan ke jenjang SD, sedangkan untuk yang naik kelas, dari Kelas Ceria ke Kelas Mandiri sebanyak 6 peserta didik dan dari Kelas Mandiri ke kelas Persiapan ada sebanyak 12 peserta didik.
Kepala SKB Biak menambahkan, saat ini SKB Biak juga telah membuka pendaftaran untuk tahun ajaran baru 2020/2021, namun masih mengikuti aturan Kementerian Pendidikan bahwa saat ini di situasi pandemi covid-19, peserta didik belajar dari rumah.
“Apalagi kita tahu bersama kasus covid-19 di Biak saat ini semakin meningkat, artinya belum aman buat anak anak kecil masuk sekolah khusunya bagi anak anak usia Paud atau TK, untuk itu kami sudah melakukan rapat dengan guru-guru dan kepala sekolah untuk kami akan antarkan lansung bahan ajar ke rumah anak agar mereka bisa belajar dari rumah bersama orang tua,” ujar Margaretha saat ditemui Wartawan di Ruang kerjanya.
Dijelaskan bahwa, nantinya setiap minggu, setiap tema akan diantar oleh Tutor langsung ke rumah anak-anak, serta akan disediakan bahan ajar dalam bentuk video video pembelajaran yang bisa diakses juga oleh orang tua murid melalui YouTube atau website SKB Biak.
“Jadi kita tidak harus ada di kelas, kalaupun memang harus di kelas mungkin kita akan lakukan sistem sif atau bergantian, hanya sebagian atau hanya lima orang yang diperbolehkan untuk anak anak Paud atau TK, karena namanya juga anak anak tidak mungkin bisa menjaga jarak dengan teman temannya pasti maunya duduk berdekatan,” katanya.
“Kami juga sudah mempersiapkan masker dan pelindung muka, jadi apabila nanti pemerintah sudah mengizinkan untuk masuk sekolah peserta didik sudah siap dengan alat pelindung diri untuk di gunakan saat disekolah,” tambah Margaretha.
Disituasi pandemi covid-19 ini, juga berdampak pada pembatasan aktifitas belajar mengajar di sekolah dan tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini teknologi informasi menjadi media untuk pembelajaran bagi anak-anak, untuk itu Kepala SKB Biak berharap di masa pandemi covid-19 ini peran serta orang tua dalam proses pendidikan anak lebih ditingkatkan.
“Ketika keadaan seperti ini kita dituntut untuk kreatif, karena saat ini teknologi menjadi kebutuhan utama sebagai media pembelajaran dari rumah bagi anak-anak, jadi dalam hal ini peran penting orang tua di rumah sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa SKB Biak akan berupaya agar kebutuhan belajar anak-anak dapat terlayani, baik dengan menggunakan media pembelajaran maupun dengan kehadiran guru dalam kelas sehingga anak-anak bisa menyesuaikan dan tidak ketinggalan pelajaran.