Lensapapua– Pemerintah daerah Kabupaten Sorong, sejak tahun 2010 angkatan ke-I, hingga tahun 2014 angkatan ke-V telah memberangkatkan para hamba-hamba Tuhan (Pendeta, Majelis) untuk berkunjung (Ziarah) ke negara Israel, dan langsung diterima secara khusus oleh Kementerian pariwisata negara Israel.
Sehingga Negara Israel melalui Kementerian Pariwisatanya memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sorong, yang mana hal ini dilatarbelakangi oleh Pemkab Sorong yang secara konsisten dan dengan rasa perduli yang tinggi terhadap pelayanan hamba-hamba Tuhan untuk diberangkatkan berkunjung kesana, meskipun dari Negara lainnya juga ada yang selalu berkunjung, akan tetapi dari Negara Indonesia secara khususnya dari Kabupaten Sorong lah yang secara rutin setiap tahunnya selalu berkunjung ke Israel dan dengan jumlah peserta yang lebih banyak, kata Dr.Jhony Kamuru, SH.M,Si. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sorong, diruang kerjanya. Senin (03/11).
Inilah salah satu bukti komitmen yang tinggi terhadap pelayanan dari kepemimpinan Bupati Dr.Drs.Stepanus Malak, M,Si. Kepada seluruh jemaat-jemaatnya secara khusus pada hamba-hamba Tuhan serta para staf PNS yang selama ini juga turut memberikan pelayanan digereja, kata Kamuru.
Kamuru menjelaskan untuk jadwal keberangkatan bagi para peserta rombongan yang diberangkatkan mulai dari tahun 2010 – 2014 setiap rombongan melebihi dari 26 orang, bahkan pernah juga dalam 1 tahun kita berangkatkan rombongan 2 kali, dan selain ke Israel kita juga berangkatkan jemaat kenegara Roma khusus untuk umat Katholik, termasuk juga bagi umat Islam (umroh), tetapi kemudian Pemerintah daerah merubah kebijakan tersebut, yang akhirnya lebih menitik beratkan pada pemberangkatan bagi jemaah haji, jelas Kamuru.
Ditambahkan Kamuru, anggaran untuk pembiayaan seluruh peserta yang diberangkatkan ini menggunakan dana APBD Kabupaten Sorong sebanyak Rp. 2 Milyar lebih setiap tahunnya, yang dibagi untuk beberapa bagian seperti Kristen Protestan, Katholik dan Islam, bebernya.
Dengan demikian keberangkatan para jemaat ke Israel maupun Roma, akan sangat membawa dampak positif karena telah bisa melihat secara dekat bagaimana sejarah masa perjanjian lama waktu nabi Musa membawa keluar rakyatnya menyeberangi laut mati, serta degan kejadian-kejadian nyata yang dahulu terjadi disana, sehingga bisa dijadikan satu pembelajaran pada masa perjanjian baru saat ini dalam memberikan pelayanan kepada jemaat. Termasuk bagi para umat Katholik bahkan mereka juga bertemu secara langsung dengan Paus Paulus di Roma, kata Kamuru.
Selain menunaikan ibadah ditempat yang sakral seperti ini dengan suasana kebatinan yang tentunya pasti lebih nyaman, juga pengalaman nyata seperti ini bisa dijadikan kelak sebagai sebuah ceritera bagi anak cucu kedepan, pungkas Kamuru. (Red)