Lensapapua, Biak – Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Biak mengadakan doa bersama Waisak yang di rangkaikan dengan Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia, berlangsung di Swiss Belhotel Cendrawasih Biak, Minggu (12/05/2024).
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Provinsi Papua Susanto Pirono dalam sambutannya menyampaikan Peringatan 3 hari besar ini dilaksanakan serentak di berbagai kota di Indonesia dan berbagai Negara di 5 Benua.
“Bagi yayasan Buddha suci hari minggu kedua di bulan Mei memiliki banyak makna mengungkapkan rasa terima kasih kepada kedua orang tua dan guru mengungkapkan kasih dan melayani orang lain,” Ucapnya.
Dikatakan dalam perayaan Ibu internasional kali ini akan ada prosesi anak-anak melakukan pembasuhan kaki kepada orang tua mereka sebagai wujud berbakti rasa syukur dan terima kasih, menenangkan hati dan membahagiakan kedua orang tua.
“Sebagai seorang anak kita harus mengingat perjuangan orang tua membesarkan dan mendidik kita sampai beranjak dewasa tidaklah mudah, berbakti merupakan kewajiban terpenting bagi seorang anak, seperti ajaran Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi mengenai pentingnya dua hal di dunia ini yang tidak bisa ditunda yaitu berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat kebajikan,” Ungkapnya.
Pada kesempatan ini, mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Biak Papua, Susanto Pirono menyampaikan terima kasih atas semua dukungan dalam menjalankan visi dan misi kemanusiaan, semua dapat terwujud berkat cinta kasih dari seluruh donatur baik pemerintah, masyarakat dan seluruh relawan di seluruh Papua secara khusus di Kota Biak.
“Marilah kita terus menanamkan benih kebajikan, kita harus selalu ingat iman tanpa perbuatan hanya sia-sia, ada pepatah mengatakan berbuat kebajikan membantu orang lain sama dengan membantu diri kita sendiri dengan berbuat kebajikan merupakan obat stres membuat kita diri kita menjadi lebih sehat dan bahagia, semoga berkat dan kebijaksanaan senantiasa meliputi kita semua,”Ujar Susanto Pirono.
Dalam kesempatan ini, Bhikkhu Sangha Bhante Badra Pravira mengatakan ajaran Buddha adalah ajaran yang berprinsip bukan hanya mendoakan keluarga dan teman bahkan mendoakan semua makhluk tanpa terkecuali dalam hal ini orang yang mencintai kita atau orang yang membenci kita wajib didoakan.
“Mendoakan kebahagiaan semua orang inilah bentuk ajaran Buddha yang sesungguhnya yang bisa kita praktekkan bersama-sama dari batin yang murni, ketika kita melakukan apapun itu dengan dasar kebaikan kita bisa limpahkan perbuatan baik kita kepada semua makhluk tanpa terkecuali,” Ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Biak Numfor Sofia Bonsafia, SH,. M. Hum yang diwakili Plt Sekda Biak Numfor Zakarias L Mailoa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan luar biasa yang telah dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Biak.
“Saya percaya bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan selama ini menjadi bagian dari dukungan terhadap kemajuan pembangunan di kabupaten biak numfor yang kita cintai” Tuturnya.
Dikatakan, peringatan 3 hari besar bagi Yayasan Buddha Tzu Chi di Kabupaten Biak Numfor ini tentunya akan menginspirasi lebih banyak orang serta membangkitkan semakin banyak niat baik dan cinta kasih bagi sesama umat manusia.
“Mari kita semua melaksanakan moderasi beragama dengan menerapkan cinta kasih dan kasih sayang disertai kebijaksanaan, moral dan keteguhan pikiran agar kotoran pikiran dapat dikurangi bahkan dilenyapkan sehingga terbangunlah kedamaian masyarakat khususnya lagi kita di Biak numfor,” Ujarnya.
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus menyampaikan pesan-pesan yang membangun kerukunan persatuan dan kesatuan, untuk tetap menjadi bangsa yang kokoh dalam persaudaraan agar memiliki daya juang yang kuat untuk membangun peradaban baru demi kejayaan bangsa.
“Sekali lagi saya mengharapkan semoga kita dapat memetik manfaat perayaan tiga hari besar Yayasan Budha Tzu Chi ini, terima kasih kepada relawan yang begitu giat bersumbangsih selama ini, doa kami selalu menyertai tugas-tugas tulus saudara-saudari,” Pungkasnya.
