Lensapapua– STKIP Muhammadiyah Sorong dipercaya Kemenristek Dikti untuk mengelola Manageman Klaster Madya Penelitian Perguruan Tinggi se-Papua dan Papua Barat. Minggu (04/9)
Prestasi dan kerja keras tim STKIP Muhammadiyah Sorong dalam bidang akademik kembali ditorehkan setelah kementrian Ristek Dikti menyampaikan hasil penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi tahun 2013-2015.
Dimana STKIP masuk dalam klaster madya dan merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Papua, Papua Barat dengan demikian STKIP Muhammadiyah Sorong berhak pengelola penelitian dengan biaya pembinaan Rp.2,5 M per-tahunnya.
Dikatakan Drs. H. Rustamadji, kepercayaan kementrian Ristek Dikti tersebut, merupakan hasil kinerja seluruh dosen yang selama ini berkemauan agar penelitian tetap dijalankan dikampus, dan dosen perguruan tinggi itu wajib hukumnya melakukan penelitian selain menghadiri perkuliahan.
Karena jika tidak maka dosen akan mengalami kekurangan referensi dalam mengajar nantinya, oleh sebab seluruh dosen diwajibkan agar melakukan penelitian, sebab ditargetkan tahun mendatang, STKIP Muhammadiyah dapat menaikkan status klaster dari Madya menuju level diatasnya.
Sementara, Kepala LP3M STKIP Muhammadiyah Sorong, Anang Triyoso mengatakan, untuk proses penelitian nantinya akan dilaksanakan pelatihan bagi dosen-dosen.
Sehingga setiap penelitian dapat diarsipkan dan dipublikasikan, dan sementara cakupan penelitian seputar pendidikan dan jika memungkinkan akan diperluas cakupan penelitiannya sesuai kebutuhan.
Sesuai data untuk pengelolaan penelitian terbagi dalam 4 Klaster sebanyak 1477 perguruan tinggi, dimana Cluster Mandiri sebanyak 25 perguruan tinggi, Cluster Utama 73 perguruan tinggi, Cluster Madya 160 perguruan tinggi, dan Cluster binaan 1219, dan untuk Cluster Madya hanya STKlP Muhammadiyah Sorong yang mewakili perguruan tinggi swasta se- Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. (yud/red)
