
Lensapapua – DR. Marcus Karath, S. IP,. M.Si,. Pejabat Esalon II b, menjabat sebagai Staf ahli Bupati Sorong bidang pembangunan, sekaligus sebagai Pelaksana tugas (Plt) kepala dinas Perumahan Kabupaten Sorong.
Bersama Lima orang rekan nya mengikuti PKN (Pelatihan Kepemimpinan Nasional) Tingkat II angkatan pertama tahun 2023, di LAN-RI Jakarta pada awal Mei lalu.
DR. Marcus Karath, S.IP, M.Si, dengan inovasi proyek perubahan dengan mengangkat topik ” Strategi Pengelolaan Limbah Tinja di Kabupaten Sorong Dalam Mewujudkan Lingkungan Pemukiman yang Ramah, Bersih dan Sehat“. Jelas Marcus kepada para insan pers diruang Command Center Kominfo Kabupaten Sorong, Kamis (25-05/23)
Secara spesifik Marcus menjelaskan, diangkatnya topik ini dalam proyek perubahan, karena kenyataan yang ditemukan, dimana space/area pembangunan pemukiman yang ada dikabupaten Sorong kurang terkendali dan bangunan yang kurang teratur, serta penempatan safety tank yang tidak disesuaikan dengan luasan areal rumah.
Dimana pemukiman warga maupun perumahan KPR dengan keterbatasan luasan areal sangat menentukan untuk penempatan antara Safety Tank sebagai wadah pembuangan limbah Tinja/kotoran manusia dengan pembuatan sumur air bersih/bor yang akan dikonsumsi warga.
Jika mengikuti aturan kesehatan, jarak antara Safety tank dengan sumur bor minimal berjarak 10 meter, sehingga air yang dipompa dan digunakan warga tersebut tidak berpotensi tercemar dari resapan Safety tank, jelasnya
Kemudian kata Marcus, Pemkab Sorong telah memiliki Instalasi Pengolahan Limbah Tinja ( IPTL) yang pada tahun 2017 lalu dibangun oleh Kementerian Lingkungan hidup.
Selain itu, kita dikabupaten Sorong juga telah memiliki dua unit kendaraan penyedot Tinja yang diberikan oleh Kementerian PUPR, memenuhi syarat dengan spesifikasi khusus, yang mampu menyedot seluruh isi Safety tank.
Sejak IPTL dibangun dan kendaraan sedot Tinja diserahkan kepada Pemkab Sorong, sampai saat ini belum pernah dimanfaatkan, oleh karena itu melalui proyek perubahan ini, kita harus memanfaatkan fasilitas tersebut, terang Marcus
Dengan memanfaatkan sarana/fasilitas kendaraan sedot Tinja ini, mulai dari penyedotan dari rumah rumah warga yang membutuhkan, dan harga/tarif sesuai kubikasi, hingga pada pembuangan ke IPTL lalu diolah menjadi pupuk, tentu akan menjadi satu sumber penyumbang dalam peningkatan PAD bagi daerah.
Akan tetapi untuk mengimplementasikan proyek perubahan ini tentunya kita harus bersinergi, berkolaborasi dengan beberapa OPD dan stakeholder lainnya, dengan menyajikan pusat layanan/Hotline servis dengan nomor yang dapat dihubungi setiap saat/24 jam.
Termasuk bersinergi dengan media, untuk memberikan informasi informasi positif yang dapat mengubah Mainset masyarakat agar selalu belajar hidup bersih serta tidak membuang limbah Tinja disembarangan tempat, jelasnya
Oleh sebab itu, melalui inovasi proyek perubahan ini, diharapkan kedepan seluruh masyarakat dapat lebih cerdas dalam menciptakan lingkungan pemukiman yang lebih bersih dan sehat, sehingga para generasi muda bisa bertumbuh sehat dalam lingkungan yang asri. Pungkasnya. Red