Lensapapua– Pemberian dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) harus disesuaikan dengan data riil jumlah siswa di masing-masing sekolah. Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, melalui Kabid Pendidikan Dasar, Sonny V. Siwu, S.Sos, M.Si, kepada media ini, Jumat 4/4.
Bila ada sekolah yang merekayasa, maka akan dikenakan sanksi kepada lembaga pendidikan yang bersangkutan, yang artinya dimark-up. ujar Sonny.
Ada perbedaan sekolah yang berdomisili di wilayah perkotaan, seperti Aimas, Mayamuk, sebagian Salawati tapi juga ada beberapa sekolah yang di wilayah pinggiran, seperti di Yeflio. “Jadi pada intinya, kita mengkategorikan sekolah pada 4 wilayah,,yakni perkotaan, pinggiran, terpencil, dan terisolir, “ urainya.
Dari masing-masing sekolah dana yang akan diterima per siswa berbeda sesuai dengan kategori wilayah tersebut.
Ia menambahkan, dengan adanya sosialisasi dana BOSDA tahun 2014 ini tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan penggunaaan dana BOSDA, dengan harapan pihak sekolah selaku penerima dana tersebut bisa dipertanggungjawabkan sesuai petunjuk teknis yang ada.
“Dengan adanya alokasi anggaran yang dialokasikan pemerintah melalui beberapa sumber dana, seperti dana BOS, BOSDA, dana BSM yang sasarannya agar tidak terjadi lagi anak usia sekolah yang putus masalah pendidikannya,”harapnya. (rim/Red)