Lensapapua – Untuk sementara saat ini ada dua bakal calon Bupati Sorong, yang masuk mendaftarkan diri pada DPD Golkar Papua Barat, yakni Sekda Kabupaten Sorong Dr. Ir. Albertho H. Solossa, M.Si, dan Kepala BPKAD daerah setempat Dr. Johny Kamuru, M.Si. Sedangkan untuk bakal calon Gubernur untuk dari wilayah ini baru satu saja, yaitu Dr. Stepanus Malak, M.Si, ungkap Ketua Pelaksana Harian DPD Golkar Papua Barat Origenes Nauw di Aimas, Sabtu (20/2).
Jadi, untuk tingkat provinsi memang ada beberapa kader yang akan ikut mendaftar, dan semuanya akan kami terima dilanjutkan dengan survey, katanya.
Nantinya siapa yang terbaik akan diputuskan oleh partai, yang akan ditetapkan sebagai calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Papua Barat. Pada prinsipnya semua tergantung dari hasil survey, dimana selain Stepanus Malak, ada juga beberapa kader yang maju, yakni seperti mantan Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, mantan Bupati Bintuni Alfons Manibuy, anggota DPR RI Robert Yoppy Kardinal, ucap Origenes.
Ketika disinggung kalau untuk Irene Manibuy sendiri masih masuk dalam kategori simpatisan. Memang dia (Irene Manibuy) memang tetap masuk dalam survey, dan memang termin kader di partai berlambang pohon beringin, ya memang seperti itu.
“Orientasi kami sebagai kader harus orang yang telah mencapai titik puncak pada kader politiknya, baik dilingkup pemerintahan maupun di luar dari pemerintahan,” jelas Origenes.
Semuanya tergantung dari kehendak rakyat. Jadi di antara kader Golkar kami yang lain apabila belum mendapatkan kepercayaan dari masyarakat tentu yang terbaik, dan secara mental para kader harus siap,
Apabila tidak dapat yang diharapkan tidak ada goncangan, dan bagi yang dapat kita harus sudah siap bekerja untuk mendukungnya. “Sekarang kita lebih prioritaskan para kader yang memang sudah siap dan bahkan juga yang bersangkutan sudah menyatakan secara terbuka,” bebernya.
Info terakhir yang kami dapatkan, seperti di Manokwari ada mantan Bupati Teluk Wondama Alberth Torey juga mau maju dalam Pilkada Gubernur Papua Barat. Jadi memang ada beberapa nama yang akan maju nantinya.
Untuk kita di Golkar ada konsolidasi partai dan konsolidasi wawasan. Jadi, kegiatan konsolidasi wawasan ini yang kami perbanyak. Artinya, menggambarkan kondisi objektif tantangan yang dihadapi Partai Golkar saat ini secara nasional, dimana mengarahkan seluruh kader dan simpatisan untuk bersikap.
Dengan demikian bahwa para kader sepertinya mereka tidak bergairah (kurang bersemangat) untuk bisa bersatu kembali agar bagaimana melalui Partai Golkar untuk bersama-sama bisa mengabdi kepada masyarakat, pintanya. (ak/RED)