Lensapapua– Hasil pantauan pagi tadi hingga siang hari senin (20/2) di kantor sekretariat Kabupaten Sorong pendukung pasangan kandidat Zetiba nomor urut satu tidak menerima hasil perhitungan suara Pilkada serentak yang dilaksanakan pada 15 Februari 2017 lalu.
Sehingga massa pendukung Zetiba menggelar aksi demo untuk menyampaikan ketidakpuasan atas hasil perhitungan Pilkada kekantor Panwaslu Kabupaten Sorong.
Hal ini dikarenakan banyaknya bukti-bukti yang didapatkan tim kerja Zetiba dilapangan yang mengarah pada kemenangan kandidat nomor urut dua sangat terbukti dan akurat diwarnai banyaknya kecurangan.
Data dan bukti-bukti yang sudah disampaikan tim Zetiba atau sampai hari ini hasil keputusan penemuan data pelanggaran belum ada kebijakan dan tindaklanjut dari Kapolres dan Panwas setempat.
Selain itu terkait kebijakan Kapolres kabupaten Sorong bahwa keputusan pertemuan akan di laksanakan pada hari Selasa. para pendukung Zetiba dengan tegas menolak dan tidak dapat menerima keputusan tersebut.
Di tandaskan Tim zetiba bahwa hasil pelanggaran yang di lakukan pasangan kandidat nomor urut dua sudah mengarah pada bukti yang cukup kuat, sebab laporan bukti yang di bawa tim pendukung Zetiba ke provinsi untuk di butikan ke Panwaslu dan keputusan tersebut yang di lakukan kepala dinas Capil Kabupaten Sorong dengan mengeluarkan surat keterangan kepada masyarakat pada tanggal 15 Februari tepat nya pada hari pencoblosan, merupakan tindak pidana melanggar hukum.
Setelah usai pertemuan, pendukung Zetiba beranjak kembali menuju kantor sekretariat di dampingi pengamanan dari kepolisian. RED
