Lensapapua– Saat ini, bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa lainnya didunia yang berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dengan dua puluh, tiga puluh atau empat puluh tahun yang lalu.
Revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan.
Di sisi lain, persaingan antarnegara juga semakin sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar dan memperebutkan
talenta – talenta hebat yang digunakan untuk memajukan negaranya.
Presiden Joko Widodo dalam amanat tertulis pada peringatan HUT ke-48 Korps Pegawai Negeri dibacakan Wakil Bupati Sorong Suka Harjono mengatakan orientasi birokrasi harus berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata, panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi.
” Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan
cata-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kunci. Cara-cara lama yang
monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi. Kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan
negara lain” kutip Suka Harjono saat menjadi pembina upacara HUT ke-48 Korpri dihalaman kantor Bupati Sorong.
” Karena itu, saya mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi
kerja linear.
Dan tidak ada lagi kerja rutinitas. Birokrasi harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja,
cepat beradaptasi dengan perubahan” tambah Suka Harjono.
Peringatan HUT ke-48 Korpri dilingkungan pemda Kabupaten Sorong juga diwarnai dengan penyerahan penghargaan Satya Lencana Karya Satya pengabdian 10, 20, dan 30 tahun. (Yud/red)