Lensapapua, – Menjaga tubuh dengan hidup sehat merupakan salah satu cara seseorang dalam menjaga kesehatannya. Tetapi, salah satu hal penting juga ialah mengantisipasi jika suatu waktu tanpa diperkirakan seseorang dapat mengalami sakit, tanpa harus memikirkan biaya pengobatan dari awal sampai akhir.
Seperti yang dialami seorang ibu rumah tangga, Sari (37) yang sejak 2014 yang lalu terdaftar sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan Cabang Sorong dari tempat bekerja sang suami.
Pada kesempatan tersebut Sari menceritakan bahwa sangat bersyukur telah lama terdaftar sebagai peserta Program JKN-KIS ini.
Ia merasa sangat terbantu dengan adanya kartu JKN-KIS ketika anak dan suaminya sakit. Ia pun menceritakan pengalamannya selama kurang lebih 4 tahun menggunakan kartu JKN-KIS nya.
“Saya dan keluarga sudah beberapa kali menggunakan kartu JKN-KIS, saat anak sakit, saya sendiri sakit, sampai ketika suami harus menjalani operasi gejala hernia,” tutur Sari.
Sari mengaku bahwa dalam menggunakan kartu JKN-KIS nya, mulai dari berobat, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yaitu di Puskesmas sampai operasi di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yaitu di rumah sakit.
Ia mengaku sama sekali tidak mengalami kendala dalam prosedur yang harus dijalani.
“Saat anak saya sakit, untuk pelayanan di Puskesmas saya hampir tidak pernah mengalami kendala waktu mengurusnya.
Pengambilan obat juga tidak ada kendala, obatnya gratis. Saat suami saya di operasipun rawat inap di rumah sakit, ambil obat-obatan, semuanya gratis.
Tidak ada yang harus bayar tambahan. Selain itu, petugasnya juga ramah dan jelas saat memberitahukan petunjuk penggunaan obat,” tambahnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa Program JKN-KIS sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang baik.
Menurut Sari, Program JKN-KIS dengan sistem gotong royong akan sangat membantu masyarakat. Hal ini dikarenakan walaupun disaat ia dan keluarga tidak menggunakan kartu JKN-KIS miliknya untuk berobat, namun iuran yang ia bayarkan akan sangat membantu bagi peserta lain yang membutuhkan.
Jadi Program JKN-KIS ini menjadikan peserta saling membantu.
“Saya bersyukur sekali meskipun anak dan suami hanya menggunakan kartu ini beberapa kali, setidaknya saat kami sedang sehat tanpa disadari sudah membantu orang lain yang sedang sakit. Saya berharap masyarakat yang lain bisa sepemikiran dengan apa yang saya fikirkan, bahwa sistem gotong royong ini tujuannya ialah saling membantu satu sama lain,” ceritanya.
Sari pun berharap agar kesadaran seluruh masyarakat dalam membayar iuran setiap bulannya semakin banyak. Agar Program JKN-KIS ini dapat membantu semua lapisan masyarakat saat membutuhkan manfaat dari Program JKN-KIS ini.
Sari mengaku akan terus membantu program ini dengan cara yang menurutnya kecil namun sangat membantu yaitu menyarankan ke kerabat, tetangga lainnya untuk ikut terdaftar serta rutin membayar iuran setiap bulannya. (Red/TR/iy)
