Lensapapua – Membangun sebuah kebersamaan itu sangat penting, dan kehidupan itu harus berkolaborasi dan bersama sama, ujar Penjabat Bupati Maybrat, DR. Bernhard E. Rodonuwu, S. Sos,.M.Si,.dalam pemaparannya saat melaksanakan ramah tamah bersama Pj. Gubernur Papua Barat Daya dan Forkopimda dihotel Vega. Senin ( 02-01/23)
Pernyataan ini disampaikan Bernhard dihadapan seluruh Forkopimda terkait adanya informasi yang mendiskreditkan wilayah Kabupaten Maybrat yang selama ini kurang kondusif, bahkan sampai kepada pribadi ASN nya.
Meskipun pada kenyataannya situasi diwilayah Maybrat sampai dengan saat ini terbilang aman dan kondusif. Ujarnya
Lanjut Benrhard, dirinya bersama Dandim, Danyon dan Dansatgas berangkat kekampung kampung dan ke distrik distrik selalu bersama sama, sehingga dengan pendekatan humanis kepada masyarakat di 24 distrik yang ada diwilayah Maybrat kita tetap harus fokus.
Fokus pertama adalah daerah Aifat Timur 4 distrik dan Aifat Selatan 1 distrik, harus ada pendampingan, dimana selama ini kontraktor yang sudah lama berkecimpung disana untuk melaksanakan pembangunan, tidak berani.
Sehingga kami harus mencari win win solusion, dengan cara melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, bahkan ke Komnas HAM, dengan harapan untuk mendapatkan dukungan, akan tetapi semua upaya kami tidak membuahkan hasil alias Nihil. Bebernya
Dengan situasi ini kemudian kami memohon kepada Gubernur Papua Barat dengan tembusan kepada Pangdam Kasuari dan Kapolda Papua Barat, supaya ada pendampingan bagi kami pemerintah daerah, supaya penyelenggaraan pemerintahan di Aifat secara prosedural bisa berjalan dengan lancar.
Melihat kondisi geografis dikabupaten Maybrat yang cukup sulit, tentunya kami pun membutuhkan dukungan anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan, penerangan dan air bersih yang cukup penting dan menjadi dasar bagi masyarakat.
Termasuk bagian terpenting yakni perhatian pada bidang pendidikan, ini sudah menjadi pergumulan dan kerinduan kami, dengan memajukan dunia pendidikan maka secara bertahap generasi muda kita bisa lebih berkualitas.
Selain itu, juga dibidang pelayanan kesehatan, dengan adanya 24 distrik di Maybrat maka kita juga membutuhkan anggaran untuk pembangunan gedung Puskesmas, termasuk persoalan pemberdayaan juga sangat penting khususnya bagi para pemuda, supaya tidak beresiko.
Kemudian yang terakhir adalah persoalan birokrasi, ekspektasi para ASN Maybrat sangat berharap bisa bergabung dan dilantik kepemerintahan provinsi Papua Barat Daya, sehingga kami mengambil keputusan, dua Minggu setelah Bulan Januari mereka tidak masuk kantor, maka kami akan keluarkan Nota dinas PLH (Pelaksana Harian)
Karena penyelenggaraan pemerintahan menjadi titik sentral untuk melayani masyarakat.
Selain itu, kami juga akan menyederhanakan organisasi, karena dikabupaten Maybrat ada 36 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) 16 kepala bagian dan 11 Staff khusus, hal ini tidak sesuai dengan struktur.
Sehingga dana yang ada disetiap OPD benar benar dapat dipergunakan untuk melayani masyarakat, sesuai Tupoksi masing masing OPD tersebut. Pungkas nya. Red