
Lensapapua, Bhayangkari Papua Barat bekerja sama dengan lembaga pegiat perlindungan perempuan dan anak GAIA mengelar lokakarya tentang Perlindungan Perempuan dan Anak di Gedung Sirambe Kota Sorong, Sabtu (21/10/2017).
Ketua Bhayangkari Papua Barat, Ny. Josefina Purnawirati Rodja mengatakan lokakarya tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-65 tahun 2017. “Sekaligus sebagai komitmen kami dalam mendukung gerakan perlindungan perempuan dan anak di Indonesia, khususnya di wilayah Papua Barat”, ungkap Josefina.
Selama ini, kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Papua dan Papua Barat terbilang cukup tinggi. Data GAIA mengungkapkan sebanyak 2.000 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang tahun 2016. Seperti di daerah lain di tanah air, angka ini adalah kasus yang dilaporkan. Tentu saja masih jauh lebih besar yang tidak tercatat dikarenakan berbagai faktor.
“Lokakarya ini merupakan langkah awal komitmen Bhayangkari Papua Barat terhadap perlindungan permepuan dan anak di wilayah ini. Selanjutnya ditargetkan memiliki unit konseling yang didukung oleh konselor handal hasil dari lokakarya ini sendiri”, papar Ketua Bhayangkari Papua Barat.
Tak hanya itu, di masa mendatang, Bhayangkari Papua Barat akan bekerja sama dengan berbagai lembaga perlindungan perempua dan anak yang ada di Provinsi Papua Barat untuk menekan angka kekerasan dalam rumah tangga. “Kalau bisa hingga ke tingkat polres atau di setiap kota/kabupaten di Papua Barat”, imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Cabang Sorong, Ny. Komang Artini mengatakan akan meneruskan hasil lokakarya tersebut kepada setiap ranting yang ada di wilayah Polres Sorong, sehingga pengetahuan dan penanggulangan KDRT dapat diketahui oleh anggota Bhayangkari Sorong secara internal dan lebih luas lagi kepada masyarakat umum. red