Lensapapua –- Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Drs. Tornagogo Sihombing mengimbau, untuk mencapai sasaran target dari 13 kabupaten dan kota di provinsi ini, diperlukan peran penting dari Satuan Tugas (Satgas) penanganan COVID-19 untuk bisa mencapai 70% sampai di akhir Desember tahun 2021 ini, ujarnya, Sabtu (11/12-2021) di Alun-alun Aimas.
“Untuk mencapai angka 70% tersebut, sambung jenderal bintang dua itu tidak mudah. Jika, hal itu hanya dilakukan satu atau dua institusi saja,” sebutnya.
Tapi, yang sangat diharapkan kita semua harus berjibaku. Baik, Pemda kabupaten/kota maupun Pemprov bersama dengan Satgas Penanganan COVID-19 itu diback-up segalanya oleh TNI dan Polri, tentu itu saya bisa dicapai dan kita raih.
Memang terus terang saja kita akan menghadapi berbagai kendala di dalam pelaksanaannya. Karena, karakteristik masyarakat ini kan berbeda-beda.
Meski demikian, harapan untuk melibatkan masyarakat untuk divaksin tidak mudah. Bahkan, pihaknya telah melaksanakan vaksinasi pada beberapa bulan lalu, dengan berbagai cara.
Yaitu, mulai dari cara menyampaikan sosialisasi untuk kekebalan di dalam imunisasi tubuh kita, sehingga untuk mengantisipasi ada varian-varian apa pun di dalam gelombang-gelombang berikutnya. Termasuk, bagaimana cara kita memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak takut divaksin, serta masyarakat yang sudah divaksin dosis satu kita langsung berikan berupa satu paket bahan makanan, jelas Kapolda.
Sehingga, masyarakat juga bisa merasakan dukungan pemerintah dengan hal ini, baik bahan makanan maupun doorprize. Bahkan, kami juga antar jemput seperti yang rekan media saksikan.
Jika, kami hanya informasikan melalui baliho saja bahwa akan ada vaksinasi di Alun-alun Aimas seperti hari ini, mereka tidak akan berbondong-bondong untuk datang ke sini.
Dan, itu merupakan suatu proses yang harus kita lalui, beber Irjen Pol. Sihombing.
“Sebenarnya, hal-hal seperti ini bukan tugas Kepolisian atau TNI saja atau bukan tugas organisasi masyarakat tertentu saja. Tentu tidak demikian,” tuturnya.
Kita ingin situasi di Papua Barat ini lebih baik. Salah satu titik lemah ada juga pihak tertentu tidak terapkan metode antar jemput masyarakat, sehingga hal seperti ini harus kita carikan solusi terbaik, tambahnya. (rim/red)