Lensapapua – Dukungan kementerian lembaga pemerintah, pemerintah daerah, TNI, Polri maupun pemda dan masyarakat dalam ikut mendukung kemajuan di sektor pariwisata daerah lebih khusus di Kabupaten Raja Ampat. Demikian ujar Menko Kesra Agung Laksono, di Waisai, Sabtu (23/8).
Dijelaskan, khusus di Papu Barat agar ada keterlibatan langsung dari semua pihak untuk saling bersinergi untuk membangun sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kemajuan pariwisata dan pula kemajuan di daerah ini.
“Sentuhan Sail Raja Ampat ini, kami lakukan secara komprehensif tidak hanya pembangunan fisik semata, tapi juga mencakup pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusianya,”ujar Agung Laksono.
Sebagai contoh bidang ecotourism melalui pembangunan kapasitas, pemandu wisata, pembuat kerajinan tangan dan kulinernya.
Di samping itu, diselenggarakannya Sail Raja Ampat 2014 ini, juga untuk membangun kesadaran ke-Indonesia-an sebagai bangsa bahari, dengan kedaulatan wilayah sesuai Deklarasi Juanda tahun 1957 dan Konvensi Laut Hukum PBB tahun 1982, jelasnya.
Kita juga sedang melakukan penataan batas maritim yang meliputi laut teritorial, zona tambahan, zona ekonomi eksklusif, kementerian lembaga pemerintah, TNI dan Polri maupun pemerintah daerah, khususnya Papua Barat, Kabupaten Raja Ampat khususnya pemerintah dan masyarakat telah melakukan sinergi untuk membangun sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kemajuan masyarakat dan kemajuan pariwisata di tempat ini, tandas Agung Laksono.
Insya Allah, pada akhir periode kabinet sekarang RUU Kelautan bisa disahkan menjadi Undang-undang. Untuk itu konsepsi geopolitik bangsa kita harus segera penuhi, diantaranya RRU Kelautan yang dibahas pemerintah, DPR dan DPD, yang asat ini masih dalam proses.
Ia menambahkan, persiapan kegiatan Sail Raja Ampat berlangsung selama 6 bulan dan mencakup 21 bidang tugas yang melibat pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kalangan BUMN, swasta dan organisasi-organsisasi kemasyarakatan.
Sail Raja Ampat diluncurkan 27 Maret 2014 di Jakarta. Dilanjutkan dengan pembangunan dan rangkaian kegiatan lain yang terprogram dengan baik, antara kementerian, lembaga dan semua pihak terkait, katanya.
Ke 21 kegiatan itu diantaranya, bhakti sosial dan pelayanan sosial masyarakat. Kegiatan ini melalui empat hal antara lain, ekspedisi bhakti kepramukaan nusantara, operasi surya baskara jaya bersama TNI-AL, operasi kartika jaya bersama dengan TNI-AD, dan operasi pelangi nusantara bersama TNI-AU.
Pelayanan kesehatan mencakup program pelayanan kesehatan masyarakat, juga tindakan pengobatan, bahkan operasi sedang maupun KB.
Selain itu, pembangunan sarana ibadah, perbaikan sekolah-sekolah, balai-balai kesehatan, bantuan buku-buku pelajaran termasuk kacamata bagi yang memerlukan. Kemudian pemberian makanan tambahan penguat ASI.
Kegiatan ini juga melibatkan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, BKKBN, Bank Indonesia, Rumah Zakat, Pertamina, BRI, Perum Pegadaian, dan lainnya. (rim/Red)