Lensapapua, Melalui peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dimaksudkan agar seluruh komponen bangsa Indonesia, yaitu negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua bersama-sama mewujudkan kesejahteraan anak dengan menghormati hak-hak anak dan memberikan jaminan terhadap pemenuhannya tanpa perlakuan diskriminatif. Asisten III bidang pemerintahan Setda Bintuni Ir. Widyaningsih Sri Utami menģatakan, Menggugah dan meningkatkan kesadaran seluruh komponen bangsa Indonesia bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, sangat di perlukan keberagaman dan perhatian pendekatan pembinaan terlebih yang dimulai dari keluarga dan lingkungan.
oleh karena itu kepada anak perlu diberikan bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
” harapan kami pemerintah daerah dalam menekankan pemahaman pembelajaran dan pendekatan kepada anak agar bisa lebih cerdas dan tangkas serta bisa terbebas dari cengkraman ancaman haruslah di mulai dari keluarga,”Ujarnya
Kesempatan itu juga Sri mengajak partisipasi semua elemen Meningkatkan peran serta pemerintah, dunia usaha, masyarakat, keluarga dan orang tua dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Dan menunjukkkan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak-hak Anak.
” Mari kita wujudkan indonesia Yang Ramah Dan Peduli Anak Dimulai Dari Pengasuhan Dalam Keluarga,”Ajak sti
Hal ini dengan harapan agar dalam perkuat jati diri anak Indonesia melalui penanaman nilai-nilai luhur budaya bangsa, serta memenuhi hak identitas anak melalui akta kelahiran, mengembangkan potensi anak sejak dini sesuai minat dan bakatnya, Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak, dengarkan dan hargai suara dan pendapat anak, Tingkatkan kepedulian untuk mencegah kekerasan terhadap anak; Wujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, tangguh dan mandiri, juga Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sehat sebagai media pengembangan inovasi dan kreatifitas anak dapat di terapkan.
Dengan demikian kekerasan terhadap anak, partisipasi dan kemandirian anak dalam menentukan masa depan bangsa, melalui dukungan keluarga dalam membangun kemandirian dan daya tahan anak, dalam wujudkan Anak cerdas serta sehat, bersama dapat diwujudkan. (ian)