Lensapapua– Sesuai laporan Sekretaris Dewan KEK Papua Barat, Dance Sangkek, bahwa dengan adanya KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) ini diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja sekitar 15 ribu hingga 30 ribu orang.
Namun, yang harus kita pikirkan bersama dari serapan tenaga kerja itu perlu kita prioritaskan pertama anak asli Papua,”jangan sampai ketika kita bangun KEK ini lebih dominan pekerjanya saudara-saudara kita dari luar Papua,”ujar Gubernur Papua Barat, Kamis (17/1) di Sorong.
Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama, bahkan saat peresmian nanti sambung Mandacan, kita akan berbicara langsung dengan Presiden Joko Widodo. Persiapan tenaga kerja lokal yang akan bekerja pada KEK Sorong, jelas Mandacan agar setiap Pemda maupun Pemprov menyiapkan balai latihan kerja.
Lanjut gubernur, rencananya pada 2020 mendatang pemprov Papua Barat akan membangun gedung Balai Latihan Kerja Industri (BLKI)
Dengan harapan dengan adanya BLKI tersebut guna mengadakan pelatihan bagi generasi muda baik di sektor Migas (minyak dan gas), pariwisata, pertanian serta beberapa sektor lainnya harus kita persiapkan secara baik, jelas Gubernur Mandacan.
Untuk mendukung berbagai hal dimaksud, ia juga meminta kepada para investor turut ambil bagian, dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun Pemerintah Pusat. Ujar Gubernur.
Lanjutnya, bisa saja kita kerja sama dengan beberapa perusahaan yang sudah memiliki balai latihan kerjanya, dengan harapan para pencari kerja bisa dibekali dengan pengetahuan yang cukup.
Jika mereka telah bersertifikat, dan memiliki skill/kemampuan yang baik, maka akan lebih mudah diterima diberbagai perusahaan yang ada di wilayah Papua Barat maupun keluar daerah lain. Ungkapnya. Red