Lensapapua– Bertempat di Sekolah Menengah Teologi Kristen, Mariat Pantai, Wakil Bupati Suka Harjono S.Sos.,M.Si menghadiri Peresmian Sekolah Menengah Teologi Kristen ( SMTK ) Kab Sorong, Kab Manokwari Dan Kab Kaimana yang diresmikan oleh Sekertaris Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Dr. Yan Kristianus Kadang. S.E., MM. Jumat 13/03/2020
Wakil Bupati Sorong Suka Harjono S.Sos.,M.Si dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada peran Kementerian Agama yang telah berkontribusi kepada pihak Sekolah Menengah Teologi Kristen ( SMTK ) Negeri Diaspora Kab Sorong, Kab Manokwari, Kab Kaimana yang telah berubah status menjadi Sekolah Negeri.
Wakil Bupati juga menyampaikan selamat serta semoga semakin menjadikan siswa-siswi SMK yang mandiri dan handal di bidangnya serta mampu menjadi SDM yang memiliki daya saing tinggi, ini merupakan salah satu bentuk meningkatkan SDM yang cerdas dan sehat serta memiliki daya saing yang tinggi untuk mewujudkan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Sorong.
Disamping itu Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staff Ahli Gubernur Dr. Nicolas Tike, SE.MM Bidang Ekonomi Dan Pembangunan menyampaikan penegerian 3 Sekolah Menengah Teologi Kristen ( SMTK ) Negeri Diaspora merupakan sejarah di Provinsi Papua Barat yang kita harus syukuri kepada Tuhan Yang maha kuasa karena dengan berubahnya Sekolah Menengah Teologi Kristen menjadi Negeri merupakan suatu prestasi luar biasa yang telah di perjuangkan sejak tahun 2012,
Oleh karena itu melalui kesempatan yang berbahagia ini Gubernur mengapresiasi kerja keras dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat bersama dengan jajarannya sehingga 3 Sekolah Menengah Teologi Kristen di Kab Sorong, Kab Manokwari Dan Kab Kaimana yang baru diresmikan dan dipusatkan peresmiannya di kabupaten sorong telah berubah status menjadi negeri secara khusus baru pertama di Indonesia khususnya di Provinsi Papua Barat.
Peresmian Sekolah Menengah Teologi Kristen ( SMTK ) Negeri Diaspora juga disertai dengan penyerahan plakat penghargaan kepada Pimpinan Yayasan Diaspora Papua Sorong, Lembaga MRP Papua Barat, Ketua LMA Malamoi Kab Sorong, oleh sekertaris Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Sorong, Sekertaris Dirjen Bimas Kristen kementerian agama RI, Kakanwil kementerian agama provinsi Papua barat, Staf Ahli Gubernur PB bidang ekonomi dan pembangunan, Ketua DPRD kab sorong , Pabandia Asrena Pasmar-3, Danramil 1802-01 Sorong Timur, Danpos Satgas Ter Pos Aimas Ramil 1802-01/ Sorong timur, Kasubag Renmin Bag Sumda polres Sorong, Kakan kementerian agama kab sorong, Ka Dinas pendidikan dan kebudayaan kab Sorong, Tokoh agama dan tokoh masyarakat.(red/by)
Kami bersyukur kepada Tuhan karena akhirnya SMTK Diaspora Kab. Sorong dapat beralih status dari sekolah swasta ke negeri. Sekolah itu didirikan oleh Yayasa LUKS Cornellia (kini Yayasan Pendidikan Cornellia) pada tanggal 25 Mei 2006. SMTK yang awalnya bernama SMTK Kabupaten Sorong, dipimpin Kepsek pertama ibu Normawati Lady tersebut diserahkan oleh kami (Feliks Vinsen Leunufna dan Petronella Lokollo selaku Dewan Pembina Yayasan dan pendiri SMTK Diaspora) kepada Kementerian Aagama RI melalui Kanwil Papua Barat di Tahun 2010. Pak Habel Rieupassa yang adalah Kepala Sekolah Kedua (diangkat oleh Yayasan LUKS Cornellia), kemudian diangkat kembali menjadi Kepala Sekolah oleh Kanwil Agama Papua Barat berdasarkan rekomendasi kami kepada Kabid pendidikan yang kala itu dijabat oleh ibu Adolina Momot.
Penyerahan SMTK itu kepada Kementerian Agama dilakukan sesuai kesepahaman kami bersama ibu Kabid Pendidikan (Adolina Momot) bahwa salah satu SMTK yang kami dirikan harus diserahkan menjadi aset Pemerintah (Kementerian Agama RI).
Kami mengenang suka duka penyelenggraan sekolah itu bersama teman-teman awal, sejak pendirian sampai dengan penyerahan kepada Pemerintah. Meskipun kami tidak menerima plakat penghargaan, tidak mendapat undangan ke pengresmian penegerian sekolah itu, tetapi kami bersyukur bahwa sekolah itu (yang sejak penyerahannya kami dorong untuk dinegerikan; usaha penegerian dilanjutkan oleh pak Habel dan Kemenag) telah menjadi sekolah negeri. Bernadus Rumbrapuk, Oktovianus Badidi, Hendrik Leunufna, Ibu Normawati Ladi, Hanok Awawata, pak Burdam, pak Petrus Sujiono, kemudian Erick Nanlohy, dan lain-lain, adalah orang-orang perintis yang bersama-sama kami menanggung beban-beban moril dan materil. Kami tidak tahu apakah kelahiran SMTK Negeri Disapora Kabupaten Sorong oleh ibu kandungnya, dan pengasuhan oleh para pengasuh awal itu, masih menjadi catatan sejarahnya? Tetapi keberanian untuk menceritakan sejarah adalah apa adanya yang diminta oleh kehidupan.
Meski sudah terlampau terlambat, tetapi atas nama semua teman-teman pendiri dan pengelola awal, kami ucapkan terima kasih kepada pak Habel Rieupassa bersama Kanwil Agama Papua Barat atas jerih juang, dan sukses atas penegerian t SMTK Diaspora.