Lensapapua – Kegiatan seminar sehari yang bertajuk”pendidikan berkualitas dalam era Otonomi Khusus untuk mempertegas nasionalisme ke-Indonesia-an,” dengan moderator H. Ahmad Anderson Miage, M.Pd. dalam pengantar awalnya, mengatakan, apabila kita kembali menoreh berbagai catatan sejarah, ketika
Jepang dilanda peristiwa perang dunia kedua, dimana sang Kaisar pada saat itu bertanya,” berapa guru yang masih hidup.”
Hal semacam ini sangat cocok dengan tanah Papua. Ketika kita berbicara pendidikan berkeadilan dalam era Otsus untuk mempertegas ke-Indonesia-an, maka di tanah Papua membutuhkan guru yang banyak dan berkualitas, bebernya di Aimas, Selasa (4/8).
“Kalau dulu dikenal dengan istilah guru tanpa tanda jasa, tapi sekarang hal itu terbalik. Justru para guru sekarang sudah diperhatikan pemerintah,”akuinya.
Sertifikasi yang diberikan oleh negara kepada guru sebagai bentuk perhatian yang begitu luar biasa. Kita di Papua sama dengan mereka yang ada di tanah Jawa atau di berbagai daerah lainnya di Indonesia, dimana kebijakan itu sama berlaku secara nasional, jelas Miage.
Seraya menambahkan, dengan hadirnya ibu kandung Mendikbud Anies Baswedan (Profesor, Dr. Hj. Aulia Baswedan) ini , maka segala permasalahan atau keluhan apapun dari kita, insya Allah, akan beliau sampaikan ke sang anak (Mendikbud).
Jelasnya, pesan kita pasti akan nyampe juga ke pak Mendikbud, ucapnya, langsung disambut tawa dari hadirin. (rim/Red)