Lensapapua – Bupati Sorong, melalui Wakil Bupati Sorong Suka Hardjono, S.Sos, M.Si menyayangkan PNS yang bertugas di Distrik Salawati Selatan enggan meninggalkan tugas. Padahal di distrik ini memiliki gedung kantor yang cukup representatif, yang dilengkapi dengan fasilitas perumahan.
Demikian disampaikan Wabup Sorong ketika melantik Kepala Distrik Salawati Selatan yang berlangsung di Sailolof, Kamis (5/3).
Berbagai persoalan yang dihadapi pada distrik ini, tentu pada prinsipnya kami dari Pemkab Sorong menyikapi secara baik dan bijaksana. Salah satunya melakukan lobi-lobi dengan DPRD setempat melalui hearing (dengar pendapat). Bahkan pula telah disampaikan kronologis apa yang kami lakukan itu hanya semata-mata untuk memperjuangkan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Melalui beberapa tokoh yang ada ikut hadir, bahwa pada awal Maret ini kami akan melakukan pelantikan Kadistrik Salawati Selatan, dan janji itu tepat sesuai dengan rencana seperti apa yang kita saksikan bersama hari ini, kata Suka Hardjono.
“Kita harus menyikapi berbagai kenyataan persoalan yang ada dengan menyatukan persepsi untuk bagaimana kita ke depan. Apalagi distrik ini bisa dikategorikan terbesar dan megah yang ada di Kabupaten Sorong. Sedangkan pada distrik-distrik lainnya masih sangat memprihatinkan,” bebernya.
Dengan adanya persoalan ini, saya bertanya kok distrik yang besar ini tapi tak ada penghuninya. Ibaratnya dapur tidak pernah berasap. Distrik ini kan dapur untuk bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat, tapi distrik ini tidak pernah ada asapnya.
Selanjutnya, ia meminta kepada Kadistrik Salawati Selatan agar bisa bertahan di tempat tugas harus membawa bersama keluarganya, sehingga tidak ada alasan apapun yang menghambat tugas dan pelayanan yang diemban.
Terkait hal itu, kami akan mengkaji baik apa yang menjadi aspirasi masyarakat ingin keberadaan distrik ini hidup atau ada aktivitas. Perlu diingat, saya juga pernah mantan Kadistrik Samate, yang kala itu pelantikannya di bawah pohon tanpa ada apa-apa, tapi saya bisa betah dan bertahan di tempat tugas tersebut.
Ketika saat saya dipindahkan, tidak sedikit masyarakat yang meneteskan air mata enggan membiarkan saya untuk keluar dari sana.
“Maka ketika pimpinan selalu dekat dengan masyarakat, dan apapun kondisinya dalam suka dan duka kita alami bersama mereka, maka ketika kita tidak lagi berada di tempat tugas itu mereka juga merasakan kehilangan,” pintanya.
“Keterbukaan itu penting untuk membangun daerah ini dengan berbagai resiko bagaimana distrik ini bisa berfungsi dalam tugas pelayanan. Percuma pemda bangun kantor yang begitu besar dan megah, tapi kenyataan yang terjadi tidak diperhatikan secara baik,” jelas Wabup Sorong, sambil menunjuk Asisten III Setda agar dibuat pengadaan mesin babat rumput agar kondisi di sekitar Kantor Distrik Salawati Selatan tetap bersih.
Bagaimana kita bisa membangun kerjasama dengan masyarakat termasuk aparat kampung agar dapat memperhatikan lingkungan wilayah kerja ini dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan tersebut semuanya bisa berjalan tanpa ada suatu kendala apapun, tambahnya. (Red)