Lensapapua– Industri minyak dan gas merupakan industri yang memanfaatkan memanfaatkan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, sehingga tiap tahunnya perusahaan pengelola Migas harus melakukan riset, survey dan seismik guna mencari sumber minyak baru yang dapat di eksplorasi untuk memenuhi kebutuhan minyak baik secara nasional bahkan dunia.
Bupati Sorong, DR. Drs. Stepanus Malak, M.Si., mengapresiasi rencana PT. Pertamina EP Sorong dalam melakukan survey seismik Klamasossa yang akan dilakukan tahun ini pada 9 distrik di Kabupaten Sorong, mengingat jumlah lifting atau hasil pengeboran semakin mengalami penurun dari waktu ke waktu.
Bupati Stepanus Malak juga menambahkan agar masyarakat di 9 distrik mendukung penuh rencana seismik dan tidak mengajukan tuntutan apapun sebelum pihak Pertamina menemukan sumber minyak baru.
Sebab dalam proses seismik bukan merupakan eksplorasi melainkan sebatas proses menganalisa ada tidaknya kandungan minyak didalam perut bumi.
“Ini kan kita baru sebatas membahas survey seismik jadi belum eksplorasi, sehingga masyarakat harus duduk dengar dan ikuti perkembangan, kita punya sumur-sumur minyak ini kan sudah tua jadi sudah tidak lagi menghasilkan minyak sehingga diperlukan sumur baru yang lebih potensial menghasilkan minyak” kata Bupati Stepanus Malak, Rabu (5/4/2017) saat ditemui usai menghadiri sosialisasi rencana survey seismik 3D Klamasossa di aula Bappeda Kabupaten Sorong.
Sementara itu, Kepala Operasi SKK Migas, Agil Fadillah mengatakan, dukungan masyarakat sangat penting dalam membantu proses seismik kali ini, sebab dengan dukungan ini, proses untuk survey seismik akan semakin mudah.
“Kami dari SKK Migas mengapresiasi upaya dari Pertamina untuk mencari sumber minyak baru, kami perlu sampaikan kepada masyarakat ini baru langkah seismik dan belum dalam tahap eksplorasi, kita berharap agar survey seismik akan mendapatkan hasil yang baik” kata Agil Fadillah.
Sosialisasi survey seismik 3D Klamasossa diikuti sejumlah kepala Organisasi Perangkat daerah, kepala distrik dan sejumlah masyarakat adat pemilik ulayat, sesuai rencana pelaksanaan survey seismik akan dilaksanakan selama 18 bulan dimulai pertengahan tahun 2017, dimana sebelumnya juga akan dilakukan pertemuan dengan masyarakat dari 9 distrik yang menjadi lokasi survey seismik. (yud/red)