Pemkab Sorong Gelar Upacara Hardiknas Tahun 2017

banner 120x600
banner 468x60

Lensapapua–   Pemkab Sorong gelar Upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2017 dengan tema “Percepat Pendidikan Yang Merata dan Berkualitas” dengan subtema “Pemerataan dan Percepatan Pendidikan Karakter Wujudkan Peserta Didik Berkualitas”. Selasa (02/5)

banner 325x300

Wakil Bupati Sorong, Suko Harjono. S. Sos. M.Si., yang bertindak sebagai pembina upacara dalam amanat nya memyampaikan bahwa sesuai dengan Tema Hardiknas kali ini adalah “Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas”.

Tema tersebut terkait erat dengan fenomena dunia yang berubah sangat cepat dan menuntut kualitas semakin tinggi.

Untuk itu marilah kita resapi dan renungi tema tersebut, kemudian kita wujudkan bersama-sama.

Atas nama pemerintah, izinkan saya menyampaikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan di tanah air.

Mereka adalah yang telah mengabdi dan berkorban demi kemajuan pendidikan. Pengabdian dan pengorbanan yang sudah  diberikan, sejauh ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan.

Pada setiap saat memperingati Hardiknas kita tak pernah lupa dengan sosok Ki Hadjar Dewantara. Mengapa? Karena peringatan Hari Pendidikan Nasional didasarkan atas hari kelahirannya. Beliau dilahirkan tanggal 2 Mei 1889. Beliau sudah disepakati sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Dengan tanpa bermaksud mengecilkan peran para tokoh pendidikan yang lain.

Peran Ki Hadjar Dewantara pada awal perintisan pendidikan nasional memang sangat besar. Baik berupa gagasan, pemikiran, maupun terawang masa depan.

Oleh sebab itulah gagasan dan pemikiran beliau tetap relevan dan menjadi acuan bagi pembangunan pendidikan nasional kita.

Beberapa di antara pandangan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah “Panca Dharma” yaitu bahwa pendidikan perlu beralaskan lima dasar yaitu kemerdekaan, kodrat alam, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Dengan “Kon-3” yaitu bahwa penyelenggaraan pendidikan harus berdasarkan asas kontinuitas, konvergensi, dan konsentris, dalam arti proses pendidikan perlu berkelanjutan, terpadu, dan berakar di bumi tempat dilangsungkannya proses pendidikan.

“Tri-pusat Pendidikan” bahwa pendidikan hendaklah bedangsung di tiga lingkungan, yang kita kenal dengan nama tripusat, yartu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang saling berhubungan simbiotis dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Dalam hal kepemimpinan pendidikan Ki Hadjar Dewantara mengajukan konsep “Laku Telu” atau tiga peran yang dirumuskan dalam frasa Bahasa Jawa: “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” yang artinya apabila di depan memberi teladan, apabila di tengah memberi ilham (inspirasi) dan apabila di belakang memberi dorongan.Red

 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.