Lensapapua– Wakil Bupati Sorong Suko Hardjono, S,Sos.M,Si. Pimpin rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dengan beberapa perusahaan Semen yang beroperasi di Kabupaten Sorong, Selasa (13/1-2015)
Dalam penjelasannya Suko mengatakan bahwa menyangkut program pembangunan ditahun 2014 lalu, telah terjadi satu kekurangan kebutuhan yang mendasar yaitu Semen, olehnya itu pemerintah daerah berharap kepada pihak Semen Indonesia dalam hal ini menyangkut Packingplan, agar kedepan dapat mengatasi permasalahan kekurangan stock Semen tersebut, ujarnya.
Dengan demikian melalui rapat yang digelar hari ini adalah satu langkah awal untuk mengevaluasi selama berjalannya exemplan pengepakan Semen Indonesia yang beroperasi didaerah ini, sehingga kita dapat ketahui adanya kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak perusahaan antara lain, Tonase kapal yang mengangkut bahan dasar Semen dari Surabaya ke Papua, secara khususnya ke Kabupaten Sorong sangat terbatas tonasenya.Dan kejadian ini bukan hanya terjadi didaerah ini, tetapi juga terjadi diseluruh Indonesia, terang Suko.
Termasuk hambatan mengenai produk Semen Indonesia juga mengalami penurunan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, karena produsen yang ada didaerah Jawa tidak bisa maksimal untuk memberikan satu tambahan produksi Semennya, oleh karena itu pemerintah daerah juga berharap agar pihak manajemen Semen Indonesia dapat mempersiapkan berbagai cara jauh sebelumnya untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan Semen didaerah ini, bebernya.
Apalagi biasanya di akhir bulan November dan Desember setiap tahunnya banyak kegiatan-kegiatan pembangunan yang harus diselesaikan, sehingga akibat kekurangan stock Semen tersebut, dapat mengakibatkan kenaikan harga yang sangat luar biasa, dikarenakan kebutuhan Semen yang cukup besar sementara disisi lain stock Semen tidak sesuai dengan harapan, sehingga dalam hal ini hukum pasar akan berlaku, dimana permintaan konsumen lebih besar, tetapi hasil produksi sangat kecil, tutur Suko.
Memang diakuinya, pada kenyataannya permasalahan yang ada dilapangan, selain ketersediaan gudang yang memang belum ada, disisi lain termasuk keterbatasan pendropan Semen curah juga menjadi masalah, oleh karena itu perlu untuk disinkronkan dan solusi yang harus dilakukan adalah penyampaian semua persoalan yang ada kepada Direktur utama PT.Semen Indonesia, agar kuota kebutuhan Semen bisa ditambahkan pada bulan-bulan tertentu, agar harga Semen tidak melambung diluar harga batas maksimal, terang Suko.
Menurut Suko, pihak pemerintah daerah bukan bermaksud mempersalahkan atau mengadili pihak managemen Semen Indonesia, tetapi tujuan dari rapat ini semata-mata hanya untuk mendiskusikan atau mencari win-win solusion agar semuanya bisa berjalan dengan baik, oleh karena itu sangat diharapkan agar kedepan tidak terjadi lagi kelangkaan-kelangkaan Semen diwilayah Kota dan Kabupaten Sorong, jelas Suko.
Sementara kehadiran Packingplan ini bertujuan untuk bagaimana bisa untuk menstandarisasi kejelasan dari harga Semen yang ada, kalau pun harga Semen naik karena dipengaruhi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) itu adalah hal yang wajar, tetapi jika kenaikan harga tersebut diluar aturan yang ada, maka yang menjadi korban adalah masyarakat yang sedang membangun didaerah ini, imbuhnya.
Oleh karena itu, dengan kehadiran Packingplan yang ada di Kabupaten Sorong khususnya daerah Arar ini, bisa memprediksi, mengevaluasi dengan baik serta volumenya dapat lebih ditingkatkan demi memenuhi permintaan pasar atau para konsumen, terang Suko. (Red)