Lensapapua – Joint Operating Body (JOB) PetroChina Salawati menggelar media gathering di Swissbel Hotel, Senin (23/11) bersama sejumlah media massa di Kota dan Kabupaten Sorong.
Dalam acara tersebut dipaparkan proses eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di Kabupaten Sorong khususnya hingga membahas masalah dana bagi hasil migas, yang hingga kini masih terganjal kepastian perdasus dan perdasi.
Manager Kehumasan SKK Migas WiIlayah Pamalu, Otniel W. mengatakan cadangan minyak dan gas di Indonesia tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Untuk ukuran internasional, minyak dan gas Indonesia menyumbang hanya sebesar 0,2 % dan 1,4% terhadap energi yang tak dapat diperbaharui tersebut.
Untuk itu pihaknya menyayangkan jika ada hambatan pada pekerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas di wilayah Pamalu. “Karena dengan adanya industri migas di daerah turut mengangkat taraf hidup masyarakat di sekitar ring 1 melalui program-program kemasyarakatan atau CSR.
Sementara staff Bappeda Kabupaten Sorong, Markus menambahkan selain program CSR, industri migas di daerah menyumbangkan pendapatan melalui dana hasil migas yang diatur dalam UU No. 34 tentang Dana Perimbangan.
Dipenghujung acara Pertamina JOB Salawati diwakili oleh Hananto menyampaikan apresiasi kepada media massa yang selama ini memuat pemberitaan sektor migas dengan mempertahankan asas keberimbangan. “Meski tidak semuanya berita positif, tapi berita masih berimbang dengan melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait”, katanya.
Acara Media Gathering dihadiri oleh Pertamina, SKK Migas, dan Bappeda Kabupaten Sorong. red