Lensapapua – Staf Khusus Presiden RI L. Kogoya, menegaskan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) merupakan mitra pemerintah, dan jangan sampai LMA berpolitik.
“Hal itu saya sudah larang, aku Kogoya.” Contohnya saat ada Pilkada misalnya jangan mendukung hanya kandidat tertentu saja, tapi tugas LMA adalah jaga netralitas bersama pemerintah agar situasi daerah tetap aman dan kondusif, harap Kogoya, saat bertatap muka dengan sejumlah masyarakat di Kabupaten Sorong, Kamis (27/8).
Tugas sebagai lembaga adat harus berdiri pada posisi yang netral, sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat di daerah tetap terjaga.” Tugas LMA adalah untuk mengurus berbagai hal yang terkait dengan masalah tanah adat atau hak ulayat, dan bukan harus ikut berpolitik,” tegasnya.
Jadi batas-batas hak masyarakat adat mulai digali dari dasar akar budaya masing-masing daerah. Masalah hanya diselesaikan melalui Perasilan Umum Ada, ungkap Kogoya.
Untuk memberdayakan LMA di Kabupaten Sorong, lanjut Kogoya, saya telah memberikan bantuan sebesar Rp 2,250 miliar untuk pembangunan kantor LMA. Terkait hal itu, ia meminta kepada pengurus LMA setempat untuk meminta surat dari Bupati Sorong langsung ditujukan kepada Menteri Desa Tertinggal dan transmigrasi untuk proses pencairan dananya.
Suratnya nanti langsung saya bawa ke Jakarta agar pembangunan kantor LMA di Kabupaten Sorong segera dilaksanakan. Untuk tahun 2016 nanti, kita juga akan memberikan bantuan mobil untuk 33 distrik yang ada di daerah ini, termasuk juga anggaran mobil patroli LMA.
Suratnya harus segera dimasukan sehingga pada tahun 2016 rencana itu bisa segera terwujud, tutup Kogoya.(rim/Red)