Lensapapua – Bertempat di aula dinas Perpustakaan dan kearsipan, dinas P2KBP3A (Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) selenggarakan kegiatan Pertemuan Koorsinasi dan Kerjasama Lintas Sektor Dalam Rangka Pencegahan KTP, KTA, TPPO, ABH dan Perkawinan Anak. Kamis (12-12/24)
Kegiatan ini dirangkaikan dengan pengukuhan forum anak kabupaten sorong masa bhakti 2024-2026 dan Sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap Perempuan dan anak yang langsung dibuka dan dikukuhkan oleh Asisten III Setda, Luther Salamala mewakili Pj. Bupati Sorong.
Dalam sambutan bupati yang dibacakan oleh Luther Salamala mengemukakan bahwa, Kekerasan terhadap anak adalah salah satu isu yang sangat serius dan mendalam dampaknya terhadap masa depan bangsa. Anak-anak adalah generasi penerus yang harus dilindungi dan dijaga dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, emosional, seksual, maupun eksploitasi.
Oleh karena itu, pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih.
Kegiatan advokasi dan pendampingan yang kita laksanakan hari ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara perangkat daerah dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.
Hal ini sangat penting karena peran serta semua pihak baik pemerintah, masyarakat, keluarga, maupun lembaga Pendidikan sangat diperlukan dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak Sebagai bagian dari pemerintah daerah, kita memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang diimplementasikan bisa memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak.
Program pencegahan kekerasan terhadap anak yang kita bahas pada kesempatan ini bukan hanya sebuah langkah yang harus dilakukan, tetapi juga sebuah kewajiban moral untuk mewujudkan Indonesia yang lebih aman dan ramah anak.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh anggota Forum Anak yang telah terpilih.
Forum Anak merupakan wadah yang sangat strategis dalam memberikan ruang kepada anak-anak untuk menyampaikan aspirasi, hak, serta mimpi mereka.
Ini adalah bukti nyata bahwa kita peduli dengan peran aktif anak-anak dalam pembangunan daerah, khususnya dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan ramah anak.
Saya juga ingin mengingatkan, bahwa Forum Anak bukan hanya sekadar organisasi, tetapi juga sebuah gerakan yang membawa semangat kebersamaan dan tanggung jawab.
Anak-anak yang terpilih harus dapat menjadi contoh bagi teman-teman sebaya, serta menyampaikan aspirasi mereka dengan cara yang konstruktif, penuh rasa tanggung jawab, dan berdasarkan nilai-nilai positif yang dapat menginspirasi perubahan di lingkungan sekitar tentang pentingnya melindungi dan menghormati hak-hak anak.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan komitmen kita semua untuk bekerja bersama dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Dengan adanya pendampingan yang tepat, kita bisa memastikan bahwa kebijakan yang ada benar-benar diterapkan secara efektif di lapangan.
Pendampingan ini akan memberikan arahan, dukungan teknis, serta memperkuat kapasitas perangkat daerah dalam mengelola program-program perlindungan anak dengan lebih baik.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi kita semua, tetapi terutama bagi anak-anak kita, yang merupakan masa depan bangsa. Red
