Lensapapua– Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang jatuh pada tanggal 12 November 2016, mengangkat tema “Masyarakat hidup sehat Indonesia kuat”, dan sub thema “dengan HKN ke-52 kita tingkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, menuju kabupaten yang lebih baik lagi”. diselenggarakan dihalaman kantor dinas kesehatan Kabupaten Sorong. Sabtu (12/11)
Ketua panitia HKN ke-52, Paula Meta Rumangkang, S.Sos., M.Si.,selaku Kabid Kefarmasian sarana prasarana pada dinas kesehatan Kabupaten Sorong dalam laporannya menyampaikan, untuk menyambut HKN ke-52 ini pihaknya sudah melaksanakan berbagai kegiatan pengobatan massal dan bhakti sosial kebeberapa distrik terjauh yang ada dikabupaten Sorong.
Diantaranya, pengobatan massal kedistrik Segun (29-30 Oktober 2016) dengan mendapatkan sasaran 300 pasien yang terlayani dari berbagai macam penyakit, hasil pemeriksaan dari spesialis THT pasien sebanyak 44 orang, pasien penyakit kulit dan kelamin sebanyak 30 orang.
Pasien dengan penyakit kandungan 22 orang, pasien dengan penyakit mata/katarak 16 orang, pasien penyakit syaraf 17 orang dan pasien dari dokter umum sebanyak 171 orang.
Pada hari kedua hasil yang didapatkan paling banyak pasien Hipertensi, setelah melalui penelusuran kata Paula, hal ini diakibatkan pola makan masyarakat yang kurang terjaga, apalagi di daerah Segun banyak terdapat hewan piaraan seperti Sapi dan Rusa.
Lanjut dijelaskan Paula, pada puncak perayaan HKN ini juga dilaksanakan kegiatan jalan santai dengan mengambil garis star dari depan kantor KPU dan finish dikantor dinas kesehatan, diikuti tenaga-tenaga medis dari berbagai Puskesmas sekabupaten Sorong.
Termasuk lomba tari Klereng, tari Balon sambil berjojed ria dan lomba sambung pesan dengan masing-masing hadiah doorprize yang sudah disiapkan panitia. Adapun anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari partisipasi karyawan/ti ASN dinas kesehatan Kabupaten Sorong.
Sementara kepala dinas kesehatan Kabupaten Sorong Dr. Lidya Kurniawan menambahkan, Puskesmas-Puskesmas yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan diharapkan dapat lebih menata diri demi memberikan pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat.
Menurut Lidya, pelayanan kesehatan yang diberikan petugas didaerah ini sudah cukup maksimal, hanya saja masih terbentur dengan minim nya sarana dan prasarana.
Oleh sebab itu, dengan adanya informasi usulan 10 orang tenaga dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap) yang akan didistribusikan ke PuskesmasPuskesmas terpencil, sangat kami apresiasi, tetapi tentunya harus ditunjang dengan insentif yang cukup memadai. Mengingat masih banyak wilayah yang sulit dijangkau dan membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk sampai ditempat tujuan, terang Lidya. RED