Lensapapua, Biak – Hari pertama Festival Biak Munara Wampasi ke 7 tahun 2019 di Kabupaten Biak Numfor, Senin (1/7/2019), Wisatawan dan Masyarakat Biak Numfor disungguhkan dengan atraksi Apen Bayeran atau Berjalan di atas batu panas dengan bara api tanpa menggunakan alas kaki hingga membuat para penonton kagum dan terpana.
Apen Bayeren merupakan salah satu atraksi yang di tunggu tunggu oleh wisatawan dikarenakan tradisi ini cukup menegangkan dan bisa dikatakan ekstrim, menurut informasi dari Tetua adat, tidak sembarang orang bisa melakukan tradisi ini, hanya bisa dilakukan oleh orang dengan hati dan pikiran yang bersih dan khusus bagi perempuan tidak boleh sedang hamil atau haid.
Atraksi ini merupakan tradisi yang cukup ekstrim karena merupakan kegiatan berjalan diatas batu dengan bara api tanpa alas kaki. Tradisi Apen Bayeren biasa dilakukan Orang Biak disaat berlangsungnya acara adat dan merupakan bentuk penghormatan kepada seseorang atau tamu yang dihormati.
Kerumunan orang yang memadati Halaman Museum Cendrawasih Biak menyaksikan langsung prosesi tradisi Apen Bayeren ini dibuat kagum, termasuk wisatawan asing yang datang di buat terpana melihat tarian adat dan Doa oleh Tetua adat selanjutnya beberapa orang mulai berjalan di atas tumpukan batu panas tanpa alas kaki.
Melalui sambutannya, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, S.Si, M.Pd menyampaikan
Bahwa tradisi Apen Bayeren hanya ada di Biak Numfor dan ini membuktikan bahwa provinsi Papua khususnya Kabupaten Biak Numfor begitu kaya akan budaya serta adat istiadat.
“Ini merupakan anugerah dari Tuhan, kita kaya akan budaya dan adat istiadat, kalau kita pelajari dalam sejarah budaya wisata di Indonesia maka kearifan lokal ini hanya ada di Kabupaten Biak numfor,” Ujarnya.
Herry yakin bahwa Festival Biak Munara Wampasi ini mempunyai nilai plus tersendiri dan menjadi catatan bagi Kemenpar RI hingga bisa masuk dalam 100 event kalender nasional.
Atas nama pemerintah daerah Bupati Herry menyampaikan terimakasih kepada para wisatawan yang datang untuk menyaksikan Festival ini, Ia berpesan kepada seluruh masyakat Biak Nunfor agar selalu menjaga kearifan lokal yang ada, menjaga keamanan, ketentraman, kebersihan serta mendukung semua program pemerintahan demi suksesnya Festival BMW di Biak Numfor yang akan digelar sejak 1- 6 Juli 2019.
Sementara itu perwakilan Kementria Pariwisata Republik Indonesia, Koordinator Calendar of events wilayah Maluku, Maluku utara, Papua dan Papua barat Arya Raseno yang menyaksikan langsung atraksi ini mengatakan akan tetap memperjuangkan Festival BMW ini untuk masuk kalender nasional tahun 2020.
“Apen Bayeren Ini sesuatu yang luar biasa karena cuma ada di Biak Numfor, kita bangga karena kita mempunyai sesuatu yang daerah lain tidak punya dan ada banyak wisatawan yang datang, tahun depan kami tetap berjuang agar Festival BMW tetap masuk kalender nasional tahun 2020,” Tuturnya.
Arya berpesan agar masyarakat tetap menjaga kebudayan yang ada, tetap di pertahankan dan selalu menjaga kebersihan agar wisatawan yang datang bisa betah dan nyaman berada Kabupaten Biak Numfor.(red/rin)