Lensapapua – Wakil Bupati Sorong Suka Harjono meminta kepada PLKB (petugas lapangan keluarga berencana) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) setempat, agar saat mendata di berbagai perkampungan, dan distrik (kecamatan) di daerah ini terus memberi edukasi (pendidikan) kepada masyarakat akan pentingnya mengikuti program keluarga berencana (KB).
Permintaan Wakil Bupati Sorong itu, saat menerima kunjungan Kepala Dinas P2KBP3A, Ferry Fatem bersama rombongan pejabateselon III, IV dan petugas lapangan KB untuk mewawancarai, dan sekaligus mengambil data kependudukan, program KB dan pembangunan KB, yang berlangsung di rumah jabatan Wabup kilometer 24 Aimas, Kamis (1/4-2021).
“Menurutnya, program KB bukan saja untuk membatasi angka kehamilan dan kelahiran anak, tapi tujuan utamanya agar masyarakat secara sadar bisa mengatur jarak kelahiran anak,” jelas Wabup Suka Harjono.
Hal penting lainnya, diharapkan dengan jarak kehamilan ibu diatur secara baik, disertai pemberian asupan gizi yang seimbang, maka bayi yang akan dilahirkan sehat.
Semuanya itu semata-mata untuk menjaga kualitas kesehatan anak dan istri kita. Baik saat ibu itu hamil, melahirkan hingga merawatnya sampai menempuh bangku pendidikan itu yang perlu kita perhatikan secara baik.
“Ini penting untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, yang kurang atau keterbatasan pengetahuan akan membangun suatu kehidupan rumah tangga” imbau Suka Harjono.
Saat interview (wawancara), oleh salah satu petugas lapangan penyuluh KB untuk ideal anak dalam satu keluarga berapa? Kembali Wabup Sorong menjelaskan, kalau kita di Papua idealnya tiga anak saja. Kalau dua anak saja malah lebih bagus lagi, bebernya.
Dengan anak dua saja, jika si orang tua memperhatikan dengan baik, ketika saat ibu itu sedang hamil, melahirkan, menyusui, dengan disertai terus memberikan gizi seimbang, maka tentunya akan mempengaruhi secara langsung terhadap kesehatan ibu dan anak itu sendiri.
“Jadi, intinya saya berharap para petugas yang akan terjun secara langsung ke rumah masyarakat nantinya terus memberikan pemahaman, yang baik dan benar dimana saudara berkunjung,”harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong Ferry Fatem, dihadapan Wabup dan para petugas KB menjelaskan, peran dan tugas dinas yang dipimpinnya itu ke depan akan semakin berat.
Kita terus berupaya untuk tidak henti-hentinya memberikan pemahaman kepada masyarakat, yang notabene kurang mengerti dengan program KB ini agar mereka bisa paham, dan diharapkan bisa ditindaklanjuti dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Untuk menghasilkan suatu generasi muda yang sehat dan berkualitas harus dimulai sejak dini.
Artinya, saat ibu itu hamil, melahirkan, merawat dan membesarkan buah hatinya itu sampai memasuki usia pendidikan harus diperhatikan secara baik.
Bahkan, sering terjadi hal sepele saja dalam suatu lingkungan keluarga, karena anaknya banyak. Dan dari sekian anak itu ada beberapa saja punya pendidikan bagus, terkadang terjadi gesekan-gesekan kecil atau menimbulkan kecemburuan di antara mereka sang anak kepada orangtuanya, sebut Ferry.
Sementara itu, salah satu pejabat Kepala Bidang Dinas P2KBP3A, Yenny Pende menyampaikan terima kasih kepada Wabup Sorong, yang telah memberi edukasi dan pesan-pesannya kepada petugas lapangan kami dalam melaksanakan kegiatan pendataan KB, yang dimulai 1 April hingga 31 Mei 2021.
Dengan berbagai sumber data yang kami miliki ini akan menjadi bahan koordinasi secara bersama, dengan OPD teknis terkait. Data yang kami ambil ini tetap berpedoman dari data Disdukcapil, baik terkait dengan data kependudukan dalam hal ini Nomor Induk Kependudukan (NIK), jumlah tanggungan dalam keluarga, masalah pendidikan, dan lain sebagainya menjadi basis data yang tidak bisa saling terpisahkan, ujar Yenny menambahkan.
Dari pantauan awak media, kegiatan pendataan pertama petugas dari Dinas P2KBP3A ini berlangsung sejak pagi tadi.
Dimana, mereka mendatangi rumah jabatan Bupati Sorong dan langsung menemui sang Bupati Johny Kamuru bersama ibu Junita Linda Kamuru untuk mengambil data kependudukan, langsung mewawancarai.
Serta dilanjutkan dengan pelepasan secara resmi Petugas Lapangan KB oleh Bupati Sorong, ditandai dengan foto bersama. (Rim/red)