Lensapapua – Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega Pr, mengakui, berbagai keberihasilan saat dirinya mengikuti pendidik, baik dari jenjang pendidikan dasar hingga selesainya sekolah menjadi pastor maupun ketika sekolah di luar negeripun selalu berpredikat satu.
Namun, dari prestasi yang pernah ditorehnya, ia menginginkan anak Papua juga harus cerdas seperti apa yang telah diraihnya, akuinya, di Aimas, Senin (20/4).
Sehubungan dengan hal itu, kepada para frater atau guru yang mengajar di lembaga Seminari Petrus Van Diepen Sorong ini, ia memaksakan agar anak didik indeks prestasi komulatifnya 3,0 semuanya.
“Ingin saya tegaskan, bahwa orang Papua tidak bodoh atau miskin,”pintanya.
Ada 6 alumni dari SMA seminari ini yang telah membuktikan dengan menoreh berbagai prestasi setelah mengikuti pendidikan di Jerman dan Australia. Saya bangga mantan anak didik saya (Vinsen Turok) yang saat ini tengah
melanjutkan pendidikan di negara Jerman, melalui pesan singkatnya ke saya dalam berbahasa Jerman begitu bagusnya.
Apalagi saya juga sangat fasih dan tahu betul Bahasa Jerman. Itulah suatu bukti bahwa anak Papua juga hebat dan bisa bersaing dengan saudara-saudara kita yang lain. “Mereka bisa membuktikan bahwa anak Papua tidak seperti yang dibayangkan orang selama ini, identik dengan bodoh ataupun miskin,” dan ternyata juga hebat dalam dunia pendidikan
maupun bisa bersaing dalam bidang apa saja,” katanya. (rim/Red)