Tri Kerukunan Umat Beragama Jadi Hal Penting Dalam Kehidupan Berbangsa

banner 120x600
banner 468x60

H.Triana.

Lensapapua – Acara halal bi halal yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Sorong merupakan kerjasama dengan pemda setempat untuk memupuk tali silaturahmi antara masyarakat dengan pemerintah, serta terus menjalin suatu situasi yang aman dan kondusif.

banner 325x300

 Dalam tausiah yang disampaikan oleh Kapten Infantri H. Triana, S.Pd.I, M.Pd.I, menjelaskan tri kerukukan umat beragama menjadi hal penting dalam kehidupan kita sebagai umat manusia.

 Dijelaskan, tri kerukunan tersebut antara lain, di antaranya hubungan internal agama apa saja harus kompak dan bisa melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, ujarnya di Aimas, Sabtu (25/7).

 Hal ini suatu ajaran oleh bangsa dan negara kita sebagai masyarakat yang majemuk dan heterogen serta berbagai latar belakang suku, agama, budaya menjadi kasanah kekayaaan negara Indonesia, yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia, katanya.

 Kerukunan internal umat beragama kalau di Islam ada Muhammadiyah, NU dan lainnya menjadi suatu potensi besar bagaimana bisa terus membangun suatu kebersamaan. “Hanya dengan kebersamaan maka akan melahirkan suatu kekuatan besar dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara kita,” jelas Triana.

 “Berbagai perbedaan yang ada ini menandakan kita adalah sebuah bangsa yang besar, dan bangsa yang memahami kondisinya sendiri.” Begitu pula dalam kerukunan antar umat beragama senantiasa kita membangun keutuhan, bahwa kebebasan kita ini dibatasi oleh kebebasan orang lain,” tegasnya.

 Contohnya, saudara punya televisi dan punya rumah, jangan lantaran karena memiliki hal tersebut tidak mau tahu dengan tetangga, maka hal ini patut kita harus sikapi secara baik. Artinya, kita juga harus bisa menghargainya, karena kebebesan kita juga dibatasi  dengan kebebsan orang lain.

 Jika hal ini kita jalankan dengan baik dalam kehidupan bertetangga, bermasyarakat maka niscaya kita akan terus menciptakan suatu suasana atau iklim yang harmonis. Jadi,intinya, ada kebebesan kita, tapi jangan lupa kita juga diikat dengan norma, bahwa ada yang harus kita ketahui kebebasan orang lain yang menjadi batasan bagi kita pula.

 “Tidak ada kebebasan kita tanpa batas. Kita harus menjaga bersama apabila saudara kita umat Nasrani beribadah bagaimana kita penganut agama lain untuk menjaga dan menghormatinya, dan begitu pula agama lainnya melaksanakan kegiatan keagamaan, maka mari kita saling menghargai di antara kita,” ajaknya.

 Kebebasan kita tanpa batas, tapi lebih mengedepankan etika dan norma dalam kehidupan bermasyarakat yang semakin sempurna. Tujuan akhir dari agama Islam, kata Triana adalah untuk kebahagiaan akhirat.

 Dengan acara halal bi halal ini, mari kita satukan hati untuk kita memahami berbagai perbedaan yang kita miliki tentu dibarengi dengan saling menghormati di antara kita antara penganut umat beragama, maka saya yakin dan percaya bahwa negara kita akan aman dan damai,” tutupnya. (rim/Red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.