Lensapapua– Sejumlah kesenian dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia bersamaan dengan misi perdagangan yang dibawa oleh saudagar arab saudi, kebudayaan maupun kesenian tersebut seperti syair, ataupun Qasidah yang perlu tetap dilestarikan ditengah kehidupan masyarakat khususnya umat Islam.
Dikatakan Wakil Bupati Sorong, Suko Harjono melalui pelatihan Qasidah Rebana Klasik dan pembinaan Dewan Juri yang dilaksanakan DPD Lembaga Seni budaya Qasidah Indonesia Kabupaten Sorong, diharapkan ada keseragaman dalam memainkan alat-alat music Qasidah, sehingga saat nanti mengikuti event tidak ada perbedaan dalam memainkan alat music tersebut.
“Pengembangan seni dan budaya Islam harus dilakukan secara berkelanjutan, dan tidak dan melalui pelatihan ini kita harapkan ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang baik ditengah masyarakat, dan pemerintah siap mendukung suksesnya pembinaan seni dan budaya Islam tersebut “kata Suko Harjono, saat ditemui Senin (24/4/2017) di gedung LPTQ Kabupaten Sorong di aimas.
Pembina Pelatihan dan Pengembangan Seni rebana Qasidah DPP LASQI, Diding Zainudin mengatakan pembinaan dilakukan agar dapat mengembangkan seni budaya Qasidah yang dimiliki agar pengetahuan semakin meningkat, karena memang dalam kegiatan perlombaan ada kriteria penilaian dan hal ini harus dipahami oleh seluruh peserta.
“Sejauh ini kan ada perbedaan dalam menabuh rebana terutama rebana klasik atau rebana tradisional, nah melalui pelatihan ini diharapkan dapat senada dan pecinta Qasidah dapat menerima lagu yang dibawakan”kata Diding Zainudin.
Sementara itu, Ketua DPD LASQI kabupaten Sorong, Febry Jein Anjar mengatakan pemahaman masyarakat khususnya pemain rebana masih sesuai dengan tradisi turun temurun, sehingga kendati baru 2 tahun berdiri, DPD LASQI berkomitmen agar perlombaan Qasidah tahun ini telah merujuk pada standar baku Nasional.
“Kami kan baru hadir di Sorong 2 tahunan, nah didalam beberapa event selalu saja ada protes karena beberapa persoalan, oleh karena itu kami mencoba menggelar kegiatan ini agar ada keseragaman pemahaman terkait Qasidah ini, targetnya kalau sudah sepemahaman maka disaat lomba nanti tidak ada protes atau apapun”ungkap Febri Jein Anjar.
“Kalau pembinaan Dewan Juri kami maksudkan agar memperbanyak dewan juri berkualitas, mengingat dewan juri kita sangat terbatas, apalagi harus melayani masyarakat diseluruh distrik” tambah Febri Jein Anjar yang menyebutkan langkah ini mendapat dukungan semua pihak.
Kegiatan pelatihan Qasidah Rebana Klasik dan pembinaan Dewan juri diikuti seluruh pengurus cabang LASQI dari distrik se-kabupaten Sorong. (yud/red)