Lensapapua – Staf Khusus Kepresidenan RI L. Kogoya, meminta kepada Pemkab Sorong untuk membuat surat kepada Kementerian PU untuk membuat pelatihan bagi pengusaha asli Papua.
Setelah mereka mengikuti pelatihan baru dikasih pekerjaan. “Tapi kalau mau maju, syarat utamanya pengusaha tersebut tidak boleh mabuk,” ingat Kogoya, di Aimas, Kamis (27/8).
Begitu pula mama-mama Papua yang berjualan di pasar atau pedagang kaki lima akan terus kita berdayakan dengan sumber dana tersedia. Bisa saja buka kios atau usaha di depan rumah, dengan dana yang disiapkan perkios berkisar Rp 70 juta akan saya upayakan bisa dinaikan hingga menjadi Rp 100 juta.
Dengan harapan bisa mandiri dan usahanya harus maju. Kalau tidak kita lakukan, kapan lagi kita orang asli Papua mau maju, tuturnya.
Kita harus jauhkan dari minuman beralkohol, sehingga semua aktivitas bisa berjalan. Tanpa itu kan nantinya sia-sia saja, akunya.
Lanjut Kogoya, dengan situasi daerah yang terus aman dan kondusif akan memberi dampak positi bagaimana kita bisa memberdayakan diri dalam berbagai bidang kehidupan.
“Jujur saya katakan, aku Kogoya, mengkonsumsi minuman beralkohol merupakan budaya kita di Papua, tapi jika merugikan maka hal itu harus kita hindari. Dan intinya, bagaimana masyarakat kita asli Papua bisa maju dan berkembang di kampung halaman kita sendiri,” pintanya. (rim/Red)