Lensapapua – Pelaksanaan proyek jaringan gas bumi bagi rumah tangga untuk beberapa daerah penghasil migas di Indonesia, salah satunya Kabupaten Sorong sebagai pilot project (percontohan) di wilayah Papua Barat, hingga saat ini terkesan lambat, bahkan belum bisa difungsionalkan sesuai dengan rencana.
Dari 5.000 rumah tangga sasaran sesuai dengan target secara nasional yang ditetapkan oleh Usaha Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM, dimana untuk di Kabupaten Sorong pada tahap awalnya ada dua kelurahan, yakni di Kelurahan Malawele dan Kelurahan Malawili Distrik Aimas, yang telah terdaftar baru 3.898 KK.
“Sebenarnya kami dari Pemkab Sorong hanya sebatas memfasilitasi saja, sedangkan yang mengerjakan proyek tersebut adalah kontraktor dari pusat,” kata Bupati Sorong melalui Asisten II Setda H. Abdul Gani Malagapi, S.Sos, MM, Jumat (20/6).
Ia memperkirakan sebenarnya belum dikatakan terlambat dalam kelanjutan pekerjaan jaringan gas bumi ini, dan ia berharap kepada masyarakat agar harap bersabar sambil menunggu kelanjutannya dari sana (Jakarta).
Jika sudah ada sinyal maka melalui instansi teknis terkait, bisa saling berkoordinasi saja dengan pihak konsultan tersebut, kata Malagapi.
Sesuai rencana pada pertengahan 2014 sudah bisa rampung semuanya , baik instalasi jaringan maupun pemasangan meteran pada setiap rumah tangga sasaran, hanya kita bisa bersabar saja kelanjutan pekerjaan ini sehingga bisa sesuai dengan harapan, imbaunya. (rim/Red)