Lensapapua – Bupati Sorong Selatan Drs. Otto Ihallauw, MA, dihadapan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,di Sorong, mengatakan, sesuai dengan amanat Undang-undang, yang menyebutkan untuk pendirian pendidikan tinggi bagi daerah yang berbasis Vokasi.
Pada tahun 2014, kata Otto, ia bersama mantan Rektor Unipa Manokwari Pak Suriel Mofu serta sejumlah akademisi mengadakan berbagai kajian, pada saat itu Menteri Riset, Teknologi dan Dikti, melalui Dirjen Pendidikan Tinggi menyetujui berdirinya Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan (AKNESS), yang berbasis pada tanaman pangan, yakni sagu, katanya.
Potensi sagu merupakan pintu masuk yang strategis, dengan harapan kita akan kembangkan terus keberbagai potensi yang lain melalui pendidikan Vokasi ini. Bahkan juga lokasi untuk AKNESS ini telah bersertifikat, dengan luas 5 hektare untuk pembangunan gedungnya.
Bahkan tahun 2015 ini kita sudah bangun ruang rektorat dan gedung kuliah. Dan puji Tuhan, melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, kita telah mengusulkan dosen yang disetujui dosen berlatar belakang S2 sebanyak lima formasi.
Selain Unipa sebagai universitas pendamping, kita juga berupaya untuk memperoleh dosen-dosen tetap serta untuk mendukung kegiatan perkuliahan, Pemkab Sorong Selatan telah menyiapkan dana operasional sejak tahun 2012 lalu, hingga tahun ini lebih kurang Rp 12 miliar, ujar Otto Ihallauw.
Artinya, dari sisi kemandirian, baik lahan maupun dosen yang tersedia dimana syarat-syarat itu diketgorikan telah terpenuhi. Ia bermohon sehubungan dengan hal itu untuk dicatat oleh Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi sebagai bahan perhatian bagi kami di Sorong Selatan.
Ia berharap, dengan pendidikan-pendikan yang berbasis Vokasi didukung dengan berbagai potensi daerah yang kita miliki,”jangan sampai kata orang, kami orang Papua hanya jadi penonton,” maka SDM yang berbasis ini untuk mengisi pasar kerja yang tersedia, tambahnya.(rim/Red)