Lensapapua- Terkait dengan rencana pembangunan jalan/rel Kereta api yang akan dibangun di Papua dan Papua Barat, maka sesuai perintah dari Presiden RI, study kelayakannya harus bisa diselesaikan sesegera mungkin, dan jika memungkinkan tahun depan sudah harus bisa selesai, sehingga pembangunannya sudah bisa dimulai sesegera mungkin, kata Menteri perhubungan RI, Ignatius Jonan, Sabtu (29/8)
Menurut rencana kata Ignatius, pembangunan pertama bisa dimulai dari Sorong ke Manokwari, jika ini benar-benar bisa terlaksana maka gubernur harus membantu kami pihak perhubungan untuk masalah penyediaan tanah atau lahannya, pinta Ignatius.
Membangun prasarana Kereta Api seharusnya bisa cepat, karena membangun rel 30 Kilo Meter dengan membangun 3.000 Kilo Meter kurang lebihnya bisa sama, karena persoalan perbedaan waktunya juga tidak terlalu jauh banyak karena bisa dikerjakan parsial. Hanya tantangan yang paling utama dalam membangun rel Kereta Api dengan membangun jalan adalah ketersediaan lahan, beber Ignatius.
Oleh karena itu dalam kebijakan kementerian perhubungan kedepan untuk perkeretaapian Indonesia, kalau misalnya ada pengadaan tanah di Papua, maka bagi masyarakat yang menjual tanahnya, masing-masing 1 orang dari masing-masing keluarga akan dialokasikan untuk bisa menjadi pegawai kereta api, sehingga masyarakat sebagai pemilik tanah tidak merasa dikesampingkan, karena salah satu dari keluarganya sudah menjadi bagian dari modernisasi transfortasi tersebut, ungkap Ignatius. (Red)