Perbaikan Jaringan Irigasi Daerah Jadi Program Nasional

banner 120x600
banner 468x60

Ka. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Daud  Gerson Yable (1)

Lensapapua – Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hotrikultura Kabupaten Sorong Daud Gerson Yable, SP menyatakan, terkait dengan perbaikan jaringan irigasi yang ada di daerah ini merupakan program nasional,   dimana sesuai dengan Instruksi Presiden RI Joko Widodo  kepada Menteri Pertanian dan juga melibatkan kementerian terkait, salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum, ujarnya di Aimas, Selasa (20/1).

banner 325x300

Perbaikan jaringan tersebut baik mulai dari bendungan sampai ke saluran tersier itu merupakan sarah utama dalam upaya peningkatan produksi padi, katanya.

Saluran irigasi tersier  untuk di Kabupaten Sorong  sepanjang 1.400 meter, dan khusus di Kelurahan Malawele saja ada 400 meter. Sementara untuk kondisi embung  kata Yable, saat ini dalam keadaan rusak dan kita segera perbaiki. Memang irigasi merupakan sarana utama dalam menunjang kegiatan, dan  mengingat juga  kita di sini (Kabupaten Sorong) kebanyakan sawah tadah hujan, tuturnya.

Jadi, kalau kita melihat irigasi baik yang sudah ada maupun yang akan dikerjakan dimana untuk musim tanam pertama di kawasan Malawele, Aimas ini ada 60 hektare lebih.

Bahkan pula Menteri Pertanian pada iven nanti akan turun ke semua daerah yang ada, juga Presiden Jokowi sendiri untuk melihat langsung kondisi di kawasan Papua dan Papua Barat dengan melakukan kunjungan setiap tahunnya tiga kali, akuinya.

Sehubungan dengan rencana kunjungan pejabat tinggi Negara tersebut nanti, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan jajaran

Kodim 1704/Sorong, dengan tujuan untuk mempersiapkan kegiatan panen raya.

Ia berharap dengan adanya sarana irigasi bantuan dari pemerintah ini untuk dipelihara dan bisa dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, sehingga dapat membantu petani dalam peningkatan produksi.

Sementara itu, Sudirman, salah satu petani asal Kelurahan Malawele, kepada media ini menuturkan, bahwa jenis padi yang digunakan para petani yang ada di kawasan ini, yakni padi Inpari 22, Cisantana, Cileran yang merupakan jenis unggul, yang mana pada setiap hektarenya bisa memanen 4,5 ton dalam jangka waktu 3 bulan sekali.

Menurutnya, hasil panen kita lumayan juga hanya semua tergantung dari cuaca saja. Apalagi sawah yang kita miliki saat ini kebanyakan sawah tadi hujan.

Jika ada perbaikan saluran irigasi seperti  ini, ia optimis ke depan hasil pertanian kami bisa meningkat dari yang biasanya. (Red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.