Lensapapua – Kita harus jadikan Kabupaten Sorong sebagai rool model miniaturnya Indonesia, rumah Kebhinekaan, rumah Pancasila yang harus dijaga, dirajut toleransi dan kerukunan sebagai modal besar yang kita miliki Ditanah Malamoi.
Demikian sambutan Pj. Bupati Sorong Yan Piet Moso. S.Sos,.MM,.dalam acara Natal Pemerintah Kabupaten Sorong bersama TNI/Polri dan masyarakat dengan tema “Pulanglah Mereka kenegerinya Melalui Jalan Lain” (Matius 2 : 12 ) dengan Sub tema “Melalui perayaan natal tahun 2022 kita satukan hati dalam kasih Tuhan. Untuk membangun tanah Malamoi yang lebih maju dan bermartabat”. Ujarnya. Rabu (21-12/22)
Lanjut dikatakan Moso, perlu untuk kita ketahui bersama bahwa makna Natal adalah:
“Natal sebagai bukti cinta kasih Tuhan kepada kita semua”,
“Natal sebagai momentum saling berbagi dan peduli terhadap sesama”,
Oleh sebab itu Pemkab Sorong pada perayaan Natal tahun 2022 ini, telah melaksanakan tiga agenda penting sebagai makna Natal yaitu:
1. Pemkab Sorong telah melaksanakan safari Natal di 32 distrik yang ada dikabupaten Sorong. Dengan melaksanakan ibadah bersama dengan warga jemaat disetiap distrik, sekaligus membagi tangan kasih sebagai kado Natal bagi masyarakat.
2. TP-PKK, Dhana Wanita dan GOW Kabupaten Sorong telah melaksanakan Natal Akbar bersama Santa Claus dan anak anak sekolah Minggu dari Denominasi gereja gereja se-Kabupaten Sorong serta dihadiri kurang lebih 3.000 anak anak sekolah Minggu.
Para anak anak ini dijamu dan dilayani dengan baik, sekaligus diberikan bingkisan Natal. Karena generasi muda Indonesia harus dibina, dibangun karakter dan mental spiritualnya, sehingga kelak bisa menjadi generasi cerdas dan berkualitas.
3. Natal menjadi bukti pengorbanan dari Yesus Kristus yang memberi kehidupan bagi kita.
4. Natal adalah kasih yang tulus yang diiringi dengan tindakan nyata, bukan slogan, bukan narasi dan bukan hanya kata kata.
Oleh sebab itu, perlu untuk kita ketahui bersama, bahwa penunjukan asisten I Setda Kabupaten Sorong sebagai ketua panitia perayaan Natal tahun 2022 yang adalah saudara kita dari Muslim.
Sejarah telah membuktikan bahwa peradaban ditanah Papua pada 5 Februari 1855 Otto dan Gesler tiba pulau Mansinam, kota Injil di Manokwari, Datang dari Batavia, berlayar sampai di Tidore yang adalah wilayah Sultan Tidore.
Otto dan Gesler pembawa Injil ke Papua besar didampingi saudara saudara kita Muslim hingga tiba di pulau Mansinam. Dan hari ini Injil dan keselamatan menjadi bagian dari orang Papua.
Oleh sebab itu, kita punya Slogan kerukunan ditanah Papua yaitu, agama keluarga “Tiga Batu Satu Tungku”, dan dikabupaten Sorong juga ada kampung kerukunan.
5. Makna Natal selanjutnya adalah Natal sebagai ucapan syukur bagi sang pencipta, karena hidup kita ini adalah ciptaan Tuhan.
Untuk itu, sebagai pemerintah daerah saya menghimbau mari kita semua saling menjaga kerukunan, Kamtibmas ditanah Malamoi yang damai ini, sehingga suasana Natal benar benar mengalami perjumpaan kasih yang sempurna itu melalui putra Natal. Harap Moso.
Hadir dalam acara Natal ini Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Pj.Walikota Sorong, Forkopimda, para pimpinan OPD, ketua FKUB serta undangan lainnya. Red