
Lensapapua – Pj. Bupati Sorong Yan Piet Moso, S.Sos, MM, menegaskan kepada seluruh lingkup OPD agar lebih memprogramkan pembinaan peningkatan SDM (sumber daya manusia) Orang Asli Papua.
Melalui Hari Bhakti Transmigrasi ke-72 ini, Moso berharap adanya keberpihakan, apalagi dengan adanya lokasi transmigrasi lokal, yang ada di Distrik Klamono, Kalasafet, Malabotom dan Distrik Segun harus 80% orang asli Papua. Sedangkan non Papua 20%, pinta Moso
Melalui program transmigrasi lokal ini menjadi program prioritas. Dan harus direduksi merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otsus dan Peraturan Pemerintah Nomor 106 2021 tentang Kewenangan Kelembagaan Pelaksanaan Kebijakan Otsus Papua.
Di sini yang kita harapkan keberpihakan. Kemarin kita sudah buat Raperdasus (rancanan peraturan daerah khusus).
Moso berharap kepada Kadis Nakertrans untuk dibuatkan dalam bentuk paraturan daerah maupun peraturan kepala daerah untuk memberikan kebijakan dan afirmasi pembinaan dan peningkatan SDM orang Papua. Jelas Pj Bupati Yan Piet Moso, saat memberikan sambutan pada Hari Bhakti Transmigrasi ke-72, berlangsung Senin (12/12-2024) di Aimas.
“Kita bahagia manakala kita melihat orang lain tersenyum. Apalagi melihat orang Papua berdiri di atas kakinya sendiri,”tuturnya.
Sampai saat ini orang anarkis dan penolakan dimana-mana. Karena kita belum memberikan ruang sebaik mungkin bagi orang asli Papua. Ada yang masuk hutan dan ada pula tinggal di kota. Karena Negara memiliki cita–cita luhur yang luar biasa.
Tapi acapkali pemimpin dan penyelenggara itu selalu tidak memiliki komitmen yang kuat mewujudkan cita-cita Negara ini.
“Hari ini kita melayani orang Papua dengan motivasi yang tulus. Maka, dirinya yakin dan seyakin-yakinnya orang asli Papua senang berdampingan dengan saudara-saudara mereka dari luar untuk hidup dalam bingkai NKRI,” aku Piet Moso. (Rim/red)