Lensapapua– Bupati Sorong melalui Asisten I Setda Ishak Kambuaya, S.Sos, M.Si, meminta kepada masyarakat Kampung Klawoton yang baru menempati lokasi ini agar bisa ditata secara baik, ujarnya saat peresmian kepada warga yang baru dilokalisir dari Kampung Klawoton lama yang saat ini sedang dibangun Bandara Internasional Segun.
Dengan adanya kawasan perumahan yang dibangun oleh Pemkab Sorong sebanyak 28 unit bagi sejumlah kepala keluarga itu untuk bisa dirawat, sehingga kondisi rumah tetap baik dan merupakan aset bagi keluarganya. Termasuk yang lebih penting terkait dengan pelayanan masalah pendidikan dan kesehatan untuk segera diusulkan melalui program kegiatan tahun 2015 mendatang, harap Ishak Kambuya di Kampung Klawoton, Moi Segin, Minggu (26/10).
“Biasanya hal yang baru seperti ini diperhatikan oleh pak Bupati, dan termasuk juga rencana pembangunan tempat ibadah, baik masjid maupun gereja,” tuturnya.
Kita harus mendukung berbagai kebijakan Bupati Sorong yang telah melakukan berbagai langkah konkrit dengan membuka akses jalan sudah menembusi hampir semua wilayah yang ada, dengan harapan segera dimanfaatkan untuk memobilisasi barang dan jasa.
Dengan demikian maka secara otomatis akan menumbuhkan perekonomian baru bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatannya. Jadi, kebijakan tersebut perlu didukung secara baik, imbaunya.
Apalagi selama ini bupati sendiri yang turun ke lapangan untuk memantau secara langsung seputar berbagai perkembangan pembangunan fisik infrastruktur yang ada. Bahkan pula sebelum memimpin rapat koordinasi dengan semua pimpinan SKPD semua permasalahan di lapangan sudah diketahuinya terlebih dahulu baru sengaja ditanyakan.
“ Jika, ditanya tentang proyek fisik misalnya kepada salah satu SKPD harus dijawab jujur, karena ia sudah mengetahui semuanya. Jadi, bupati secara tegas meminta untuk jujur dalam menyampaikan suatu masalah sesuai dengan realita yang ada, dan tidak menghendaki SKPD tersebut bekerja ngawur,” beber Ishak Kambuaya.
“Ishak Kambuaya juga meminta kepada warga untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri, yang salah satunya, ia meminta stop jual tanah atau rumah yang sudah diberikan itu jangan sampai dipindahkan kepada orang lain. Karena itu merupakan aset turun temurun yang bisa diberikan kepada pewarisnya kelak,” ingatnya.
Mengingat, ke depan dengan terbukanya akses jalan tentunya harga tanah terus menjadi mahal. Tanah merupakan titipan Tuhan untuk dikelolah secara baik dan bijaksana dan bukan harus dijual kepada pihak lain, apalagi kita punya keturunan yang harus diingat. “Kalau lahan-lahan kosong itu silakan-silakan saja, dan bukan lahan pekarangan atau usaha untuk diperjualbelikan, dan hal itu tidak diperbolehkan,”imbaunya.
Sementara itu, lokasi baru Kampung Klawoton yang ditempati ke 28 KK itu adalah berasal dari lahan milik marga Sawat, dimana di atas tanah tersebut terdapat 28 unit rumah tipe 36 dengan luas pekarangan masing-masing kepala rumah tangga memperoleh 2.500 meter persegi, sedangkan lahan usahanya seluas 17.500 meter persegi per KK atau seecara keseluruhan sebanyak 2 hektare.
Sementara Kadistrik Moi Segin Ellisa H.M. Ulimpa, S Sos, M.Si mengatakan dengan adanya akses baru penambahan warga di distrik yang dipimpinnya ini maka ke depan dengan sendirinya akan terjadi penambahan jiwa.
Terkait dengan pembangunan fasilitas umum dari dana PNPM Mandiri tahun 2014 ini, kita sudah menampung sejumlah material bangunan bekerjasama dengan toko selaku penyedia bahan tersebut, dan belum bisa dilakukan penyerahan karena masih menunggu kehadiran masyarakat yang ada di Kampung Klawoton ini dalam rangka membangun fasilitas umum sesuai dengan kebutuhan. (rim/Red)