Lensapapua- “Stop buang air besar sembarangan” menjadi fokus kegiatan LSM Belantara Papua. Kegiatan ini merupakan kerjasamanya dengan UNICEF dan Pemkab Sorong, ujar Program Manajer LSM Belantara Papua Remond Karubaba di Aimas, Rabu (19/11).
Program ini kita lebih banyak menjelaskan kepada masyarakat dalam bentuk program bahwa berbagai dampak stop buang air besar sembarangan itu bisa berakibat fatal, baik untuk kesehatan maupun bisa berdampak pada kematian, katanya.
Kata Karubaba, bahwa hal itu adalah merupakan program STBM ( sasaran sanitasi berbasis masyarakat).
Menurutnya, dalam kegiatan ini tidak ada bantuan dalam bentuk apapun dari UNICEF, baik dalam bentuk fisik maupun dana. Jadi, UNICEF hanya memberi sporting, yang artinya UNICEF hanya memfasilitasi pada beberapa narasumber untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan dampak dari buang air besar sembarangan, dan hal itu yang diinklud dalam program STBM, ujar Karubaba.
Target dari program ini, jelas Karubaba, bahwa UNICEF hanya memberi pemahaman untuk perubahan perilaku, tetapi ending-nya adalah bagaimana dukungan dari pemerintah daerah. Kalau memang merasa program ini penting.
Justru sebenarnya ke depan daerah mengalokasikan anggaran di APBD untuk mendukung program STBM ini. Bahkan Pemkab Sorong sendiri memberi dukungan melalui SKPD terkait, misalnya tenaga-tenaga skill yang memahami substansi-substansi tersebut.
Bentuk kerjasama yang lainnya, yakni kita juga terus membangun koordinasi dengan Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL). Dari Pokja AMPL, seperti dari Bappeda sebagai perencanaan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan maupun beberapa dinas terkait lainnya.
Kontribusi dari Pemkab Sorong dengan memberi kontribusi tenaga-tenaga yang dapat membantu pihak LSM dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat. Bisa juga disebut sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah adalah memberikan legalitas terhadap pelaksanaan program ini. Yang mana bentuknya melalui koordinasi lintas SKPD, tambahnya. (rim/Red)