Lensapapua, Festival Budaya Moi untuk pertama kalinya digelar di Alun-alun Kota Baru Aimas, Rabu (1/6).
Bupati Sorong, Dr. Stepanus Malak, Drs.,M.Si., dalam sambutannya mengatakan, seni dan budaya merupakan aset daerah dan bangsa yang harus dilestarikan. Untuk itu perlu kerja sama yang baik antara pelaku maupun penggiat seni dengan pemerintah melestarikannya.
“Jangan hanya ada nama sebuah sanggar seni budaa tetapi kegiatannya tidak ada. Pemerintah melalui Dinas Pariwisata berkewajiban memantau setiap kegiatan pelaku dan penggiat seni agar terdata dengan baik sehingga pembinaan terhadap mereka dapat berjalan dengan baik pula”, beber Stepanus Malak.
Bupati juga memint instansi tekni terkait untuk tidak berpangku tangan melihat perkembangan seni dan budaya di Kabupaten Sorong, karena bukan tidak mungkin nantinya akan memperoleh nilai ekonomis melalui pengembangan pariwisata.
“Pariwisata tidak hanya terkonsentrasi pada potensi alam di daerah, tetapi kesenian dan kebudayaan dapat juga ditampilkan di tingkat lokal hingga interasional”, kata Malak.
Sebut saja seni tari Yosim Pancar (Yospan) dan budaya Noken. Keduanya adalah potensi asli Papua yang sudah diakui dunia internasional dan tercatat di PBB melalui UNESCO sebagai warisan dunia.
Stepanus Malak memaklumi fesival budaya Moi yang baru pertama kali diglar masih banyak kekurangan dan terkesan kurang persiapan. “Kedepan saya yakin dapat lebih berkembang kualitasnya dan dapat dipersiapkan dengan matang sehingga festival berikutnya dapat benar-benar menampilkan seluruh kebudayaan dan kesenian yang ada di Tanah Moi”, ujar Bupati Sorong mengakhiri sambutannya.
Festival Budaya Moi dibuka secara resmi oleh Bupati Sorong ditandai dengan pemuikuilan tifa. Diikuti oleh 20 kelompok seni se-Kabupaten Sorong direncanakan digelar selama 3 hari. red