Lensapapua– Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Malamoi, Silas Ongge Kalami mengemukakan, terkait dengan rencana Rapat kerja nasional (Rakernas) keempat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), sebagai tradisi AMAN disetiap melaksanakan Rakernas harus bernuansa kampung, maka kami dari dewan adat Malamoi meminta agar pelaksanaan Rakernas tersebut dapat digelar di Kabupaten Sorong, kata Silas. Senin (01/12)
Sebagai salah satu anggota atau Sharing komite didalam organisasi AMAN, Silas menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya sudah melakukan survey dibeberapa wilayah yang ada di Kabupaten Sorong, sehingga hasil dari survey tersebut ditetapkanlah wilayah Malaumkarta yang tepat sebagai tempat pelaksanaan Rakernas nanti, ungkapnya.
Oleh karena itu sesuai dengan pembicaraan Silas dengan pihak pemerintah daerah beberapa waktu lalu, maka untuk menindaklanjuti rencana ini, kami minta kesediaan pemerintah daerah untuk bisa membantu pembiayaan apa saja yang kiranya bisa ditanggung, supaya dapat disesuaikan dengan apa yang akan dibantu oleh pemerintah provinsi maupun pusat maupun yang ditanggung oleh AMAN, sehingga melalui pertemuan ini semuanya bisa konkrit, kata Silas.
Disisi lain Sekjen AMAN, Abdon Nababaan menambahkan, bahwa tradisi yang selama ini diberlakukan adalah setiap AMAN melaksanakan kongres selalu mengupayakan untuk di ibukota kabupaten atau kecamatan, maka untuk Rakernas kita selalu buat dikampung, tetapi sebelum masuk kekampung biasanya AMAN selalu buat Sarasehan yang bersifat tema-tema seperti Hukum, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Maka melalui tema-tema inilah nantinya untuk membicarakan substansi-substansi yang akan dibawa dalam Rakernas, kata Abdon.
Mengingat wilayah Papua Barat yang cukup jauh, tentu dalam pelaksanaan Rakernas nanti akan membutuhkan biaya yang cukup besar, olehnya itu sangat diharapkan adanya kerjasama dari perintah daerah Kabupaten Sorong maupun pemerintah provinsi demi menunjang terlaksananya Rakernas ini dengan baik dan lancar serta bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia secara khusus bagi masyarakat di Papua Barat, pungkas Abdon. (Red)
