
Manokwari, – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Manokwari, Yosef Yembise membuat sejumlah terosan dalam proses normalisasi sistem keamanan dan pembinaan terhadap warga binaan Lapas Kelas II B Manokwari.
Yembise mengatakan, sejak Agustus 2017, dirinya resmi dilantik untuk memimpin Lapas Kelas II B Manokwari, dimana banyak hal perlu dilakukan sesuai rujukan Undang-undang Pemasyarakatan. Dimana selain mendisiplinkan para petugas agar meningkatkan pembinaan narapidana secara bertahap dengan maksimal, program pelayanan warga binaan dan narapidana di Lapas kelas IIB menjadi tujuan menciptakan swadaya pengolahan ketrampilan yang lebih baik.
“Saya telah mulai melakukan disipilin kepada jajaran. Sebab jika tidak disiplin, Ini berdampak terhadap pembinaan narapidana dan tahanan yang ada di Lapas Kelas II B Manokwari,” kata mantan Kalapas Nabire, Papua ini, kepada media ini (23/11).
Selain telah telah menandatangani Fakta integritas untuk mengendalikan citra lapas di mata masyarakat, pemerintah daerah, dan penegak hukum, dengan seluruh jajaran anggota, masyakarat dapat segera merasakan hasil dari pembinaan permasyarakatan di Lapas kelas II B Manokwari.
“Sesuai dengan amanat Menteri Hukum dan HAM, bahwa petugas Lapas agar terus meningkatkan pelayanan kepada warga binaan dengan mementingkan kepentingan pelayanan kepada masyarakat, salah satu terobosan yang telah siap saya akan lakukan adalah Pembinaan kemandirian,” katanya.
Dimana selain bhakti sosial yang telah rutin dilakukannya, sejak menjabat agustus lalu, serta beberapa pemberdayaan keterampilan kerajinan tangan warga Binaan dan narapidana lapas, tepatnya Kamis, 23 November 2017 (hari ini red,) Lapas kelas IIB Manokwari resmi membuka kelas mandiri kasih bagi para penghuni lapas untuk belajar buta aksara dan peresmian cetak batako Lapas, kepada warga binaan serta narapidana yang ada di lapas kelas IIB.
” Khusus untuk warga binaan saya berharap agar betul-betul dapat mengikuti pembinaan dengan baik, sehingga tujuan menjadikan manusia mandiri itu dapat terwujud. Selain itu program ini diharapkan, para narapidana dapat lebih kreatif melakukan hal – hal positif untuk mengkaryakan sesuatu yang lebih bermanfaat ketika keluar dari Lapas,”Harapnya. (ian)