banner 468x60

Produksi Sagu 96 Persen Secara Nasional Ada Di Tanah Papua

banner 120x600
banner 468x60

DSCF5388

Lensapapua – Ketua LPPNU (Lembaga Pengembangan Pertanian) melalui Sekjen H. Imam Pituduh mengemukakan,  ada sekitar 96 persen  secara nasional produksi sagu ada di tanah Papua, dan sebagian dari itu ada di Kabupaten Sorong, ujarnya di Aimas, Rabu (10/9).

banner 325x300

Pemerintah melalui UP4B sedang berusaha melakukan percepatan  pembangunan di Papua dengan mendorong produksi sagu secara nasional agar lebih baik.

“Mengapa potensi sagu itu harus didorong, karena potensinya sudah terlupakan.”  Padahal yang sebenarnya sagu memiliki potensi yang luar biasa, karena produktifitas sagu secara dunia  ada 56 persennya di Indonesia.” Bahkan ekspor sagu kita ke Jepang, Singapura, Taiwan, dan beberapa negara lain mulai menurun hanya karena ada beras, dan akhirnya bahan makan pokok itu (sagu) mulai terlupakan,” tuturnya.

Padahal kita bicara produktifitas sagu dan beras sangat berbeda jauh. Kalu untuk menghasilkan 30 ribu ton beras membutuhkan 12 ribu juta hektare. Tapi kalau untuk mendapatkan 30 ribu ton sagu  hanya membutuhkan satu juta hektare lahan maka produktifitas sagu ini bisa melampaui beras.

Dijelaskan, potensi sagu merupakan jenis tanaman yang memiliki dimensi tapi masih boleh dioptimalkan saja, karena dimensinya adalah tanaman pangan.

Sebenarnya sagu ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai makanan, tapi potensinya juga bisa dibuat sebagai sumber energi. Dua hal ini menjadi prasyarat utama dari negara yang makmur. Banyak negara tidak bisa makmur  dan tidak bisa berdaulat karena  tidak terpenuhinya dua unsur ini, katanya.

Pertama adalah kebutuhan kedaulatan pangan, bahkan banyak negara yang tidak bisa berdaulat hanya gara-gara pangannya tidak tercukupi. Banyak negara yang bisa menjajah negara lain hanya karena urusan pangan.

Kedua, urusan yang harus bisa terpenuhi menjadi negara yang makmur dan berdaulatan harus tercukupi kebutuhan kedaulatan energi dimana satu negara bisa menjajah  dan mengeksplorasi negara lain hanya gara-gara urusan energi. Dengan demikian akan memunculkan keresahan sosial sebagai standar bahawa negara tersebut tidak berkedaulatan.

Syarat yang berikutnya untuk mewujudkan negara berkedaulatan harus adanya syarat konservasi yang berurusan dengan bagaimana cara melindungi tanah, air.

Jadi,  kalau kita berbicara sagu untuk mencukupi kebutuhan pangan kita  dan merupakan satu kebutuhan sumber energi nasional kita. Dengan demikian, UP4B sedang bekerja keras saat ini untuk pembangunan sagu di Kabupaten Sorong Selatan  yang ada di salah satu pulau kecil, yakni Pulau Turiskai maka seharusnya ada zona penyangga.

Secara nasional pemerintah kita sedang mendorong bagaimana upaya kita  disertivikasi pangan untuk swasembada beras secara nasional akan terganggu kalau kita tidak mencukupi kebutuhan pangan selain yang bersumber dari beras.    (rim/Red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.