Lensapapua – Masyarakat atau peternak asal NTT, satu orang saja bisa memiliki ratusan ekor ternak sapi, ungkap Bupati Sorong, melalui Wakil Bupati Suka Hardjono, ketika ia menyaksikan tayangan melalui siaran salah satu televisi nasional. Kita harus belajar berbagai pengalaman dari peternak asal NTT tersebut.
Begitu banyaknya sapi yang mereka (peternak ) di daerah tersebut miliki, dan sejumlah sapi tersebut tanpa diikat pada lehernya, tapi pemiliknya hanya menggunakan bahasa isarat untuk memanggil sapinya berkumpul pada suatu tempat. Jadi, kita di Kabupaten Sorong harus bisa belajar bagaimana masyarakat peternak di NTT itu bisa berhasil, akuinya, dihadapan ketua kelompok ternak setempat, Selasa (9/6).
“Jadi tidak sulit, ketika ada pembeli yang datang, sipemilik ternak hanya mengisaratkan saja semua sapi yang kesekian ratus ekor datang menghampiri pemiliknya. Hal seperti sangat saya akui,” tutur Wabup Suka Hardjono.
Memang terkadang juga kita sulit untuk masuk akal. Masa hanya bahasa seperti itu sapinya bisa datang semua, maka ini kita harus mencontohkan yang baik.
“Sebagai peternak harus bisa mendalami psikologi atau kejiawaan ternak.” Bagi saya kalau satu atau dua ekor sapi saja tidak masalah, tapi kalau ribuan atau ratusan sapi kok bisa. Kalau hanya satu atau dua ekor saja, pengalaman saya pernah terbukti, yakni kita hanya mengelus pada bagian kelaminnya maka sapi
tersebut akan jinak dengan kita pemiliknya.
Dengan ilmu terapan yang saudara-saudara kita kali ini, dengan catatan semuanya harus bisa agar Kabupaten Sorong bisa melakukan program ini dengan berbagai unggulan yang ada secara kompetitif. Terutama menyangkut tanah di daerah ini dengan luasan lahan hijau yang cukup melimpah ini perlu dioptimalkan bagi kemajuan ekonomi di Kabupaten Sorong pada khususnya, dan Papua Barat pada umumnya. (rim/Red)